Kemenkes Minta Tiap Rumah Ada Satu Kader Jumantik

Penggunaan apliksi Pokentik cukup sederhana. Yakni dengan cara mendownload aplikasi Pokentik di playstore dan tinggal mendaftar.

Penulis: Welly Hadinata | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA
Petugas BTKLPP Sumsel yang menebarkan bubuk abate dalam sosialiasi pencegahan DBD kepada warga di kawasan Kecamatan AAL Palembang, Jumat (2/6/2017). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Antisipasi potensi timbulnya penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD), masyarakat diminta untuk lebih memperhatikan lingkungan tempat tinggal.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan pun sebelumnya telah mengajak warga untuk menjadi kader Jumatik (Juru Pemantau Jentik).

Bahkan untuk di kota Palembang, diharapkan tiap rumah terdapat satu kader jumantik.

"Kita sangat berharap peran dari masyarakat itu sendiri dalam mencegah DBD. Terlebih lagi akan adanya kader Jumatik untuk tiap rumah," ujar Anisyah, Kasi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan Kementrian Keseatan RI Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Jumat (2/6/2017).

Pada sosialisasi kepada warga di tiga lokasi yakni Puskesmas Alang-Alang Lebar (AAL), Sukarami, dan Talang Betutu, Anisyah memberikan pengarahan tentang aplikasi Pokentik.

Sebelumnya Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit (BTKLPP) Sumsel, telah melakukan sosialisasiaplikasi pendataan bernama Pokentik yang telah dilaunching pada 31 Maret 2017.

"Kita pilih tiga lokasi ini terlebih dahulu, karena di wilayah ini potensi perkembangan jentik nyamuk cukup besar. Setelah disini, baru akan kita sosialisasikan ke lokasi lain," ujar Anisyah.

Dengan adanya kader Jumatik, Anisyah mengatakan, nantinya para Jumantik yang telah bergabung akan juga melakukan sosialisasi tentang sistem pendataan jentik-jentik nyamuk di wilayah masing-masing melalui aplikasi Pokentik.

Penggunaan apliksi Pokentik cukup sederhana. Yakni dengan cara mendownload aplikasi Pokentik di playstore dan tinggal mendaftar.

Setelah itu penggunaannya oleh warga yakni mengambil foto titik-titik yang terdapat jentik nyamuk dan mengirimnya ke BTKLPP melalui aplikasi Pokentik.

Jadi dengan mengajak masyarakat menggunakan aplikasi Pokentik, membuat BTKLPP mengetahui wilayah-wilayah mana saja yang memiliki potensi penyebaran jentik-jentik nyamuk. Kegiatan ini juga untuk mendukung program presiden, satu rumah satu jumantik.

"Penggunaannya setelah dikirim foto, kemudian dikuras dan lalu diisi air lagi serta diberi bubuk abate, maka akan berubah hasilnya. Dengan begini datanya akan mudah diverifikasi, kita ingin masyarakat membantu dalam pemberantasan DBD serta ikut serta mendukung gerakan masyarakat hidup sehat (Germas)," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved