6 Fakta Bom Kampung Melayu yang Bikin Aneh, Ternyata

Polisi yang terluka itu disebut tengah bertugas menjaga pawai obor yang dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan suci Ramadan. Bom bunuh diri itu so

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della

SRIPOKU.COM--Masih ingat bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017).

Tiga polisi gugur menjadi korban dan 10 orang lainnya terluka.

Polisi yang terluka itu disebut tengah bertugas menjaga pawai obor yang dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Bom bunuh diri itu sontak saja langsung ramai di sosial media.

Namun tahukah, ada beberapa fakta terkait bom di Kampung Melayu yang telah terungkap.

1. Identitas korban.

Seperti diketahui, bom Kampung Melayu menewaskan 3 orang anggota polisi, yakni Ridho Setiawan, Imam Gilang Adinata, dan Taufan Tsunami.

Selain itu, ada 10 orang korban luka yang terdiri dari 5 orang anggota polisi dan 5 orang warga sipil.

Sepuluh korban dirawat di 3 rumah sakit berbeda yakni RS Premier Jatinegara, RS Hermina, dan RS Polri.

2. Terjadi dua ledakan.

Berdasarkan penuturan saksi mata dan yang mendengar ledakan, ledakan terjadi dua kali yang terdengar sangat keras.

Ledakan pertama terdengar pada pukul 21.00 WIB.

Lima menit kemudian atau sekitar pukul 21.05 WIB terdengar ledakan kedua.

Para saksi mata juga melihat potongan tubuh yang terpisah dari pelaku yang diduga berjumlah dua orang.

3. Dampak bom.

Dampak dari bom tersebut, hingga saat ini halte tersebut belum bisa beroperasi sampai waktu yang belum ditentukan.

Akibat bom tersebut, halte bus TransJakarta Kampung Melayu rusak, kaca-kacanya pecah.

Di depan toilet Terminal Kampung Melayu yang menjadi lokasi ledakan juga terpakir motor hingga angkot.

Beberapa motor dan angkot rusak akibat kejadian itu.

4. KTP Pelaku tersebar

Cukup aneh bin menarik memang, setelah beberapa saat setelah kejadian, di media sosial beredar KTP dari orang bernama Vicky Kurniyanto.

KTP itu disebut terjatuh di daerah lokasi hingga disebut sebagai identitas dari pelaku bom bunuh diri.

Polisi lalu mendatangi alamat tersebut dan memastikan apakah pemilik KTP itu masih hidup atau tidak.

Muncul dugaan jika pemilik KTP itu tidak ada, berarti identitas itu yang diduga melakukan bom bunuh diri.

Namun setelah polisi mendatangi alamat KTP, ternyata Vicky baru tertidur di kamarnya.

Bahkan, orangtua Vicky pun kaget anaknya yang merupakan mahasiswa dianggap sebagai pelaku bom.

5. Bom panci

Setelah bom tejadi, Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan bahwa dari hasil olah TKP yang dilakukan, bom bunuh diri di Kampung Melayu merupakan bom panci.

Panci diisi rangkaian bahan peledak kemudian ditambahkan paku dan gotri.

Pelaku lalu memasukkan panci tersebut ke dalam tas ransel yang dia bawa.

Menurut polisi, dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui begaimana kejadiannya.

Apakah terdapat dua bom panci yang dibawa masing-masing pelaku.

Dari hasil olah TKP, polisi juga menemukan struk panci yang dibeli di sebuah minimarket di Padalarang, Jawa Barat tertanggal 22 Mei 2017.

6. Polisi temukan buku catatan di lokasi bom.

Selain KPT, ternyata Polisi juga menemukan buku catatan kecil di lokasi bom Kampung Melayu.

Buku tersebut langsung dibawa ke kantor polisi untuk diteliti lebih jauh.

Buku catatan yang ditemukan di bawah pohon talas dekat lokasi itu berisi alamat dan kode-kode.

Buku yang terlihat agak basah itu bersampul warna cokelat dan dibeberapa halaman terlihat bekas darah.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved