Mbah Gotho Manusia Tiga Generasi yang tutup Usia 146 Tahun Jadi Perhatian Dunia

SRIPOKU.COM-Hampir hidup di tiga generasi, karena Sodimedjo alias Mbah Gotho yang tutup usia, pada Minggu (30/04) sore, enam bulan setelah merayakan ulang tahun 146 tahun.

Artinya, jika si anak berusia di bawah 100 tahun pun, sudah tidak bisa menyamai Mbah Gohto. Bahkan sepuluh saudara si mbah sudah meninggal.

Mbah Gotho, seperti dilansir dari bbc, sebagaimana diungkapkan cucunya, Suryanto, meninggal dunia pukul 17.45 WIB pada 30 April lalu. Menurut rencana, almarhum akan dimakamkan pada pukul 11.00 WIB di Kompleks Permakaman Tanggung, Dusun Grasak, Desa Plumbon, Kecamatan Sawungmacan, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, Senin (01/05).

Mbah Gohto kini mendunia. Dia menjadi perhatian dunia karena menurut kabar dia termasuk orang yang paling tua di dunia kini, dengan usia yang mencapai 146. Artinya Mbah Gotho hidup di hampir tiga generasi keturunannya. Bahkan cicitnya pun sudah setengah baya.

Suryanto seperti dilansir dari bbc, menceritakan bahwa Mbah Gotho sempat menjalani perawatan di RSUD Dr Soehadi Prijonegoro, Sragen, pada 12 April lalu karena kondisi tubuhnya sangat lemah. Namun, dia memaksa pulang enam hari kemudian.

"Setelah pulang dari rumah sakit, dia hanya makan bubur sumsum sebanyak satu, dua sendok. Itupun hanya bertahan dua hari. Sejak itu sampai akhir hayatnya, dia menolak makan maupun minum," tutur Suryanto.

Berdasarkan pengakuan Sodimedjo alias Mbah Gotho yang lantas dimasukkan pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), dirinya lahir di Klaten, Jawa Tengah, 31 Desember 1870 lampau. Artinya, jika pengakuan Mbah Gotho benar, dia melampaui rekor manusia tertua dari Jepang yaitu 112 tahun.

Media asiang mengangkat laporan mengenai meninggalnya manusia tertua asal Indonesia, Sodimedjo alias Mbah Gotho (146).

The Guardian, Selasa (2/5/2017) mengangkat judul 'Manusia Tertua' di Indonesia Berusia 146 Meninggal Dunia".

Laporan The Guardian ini pun diperkuat dengan video mengenai kisah Mbah Gotho.

Almarhum Mbah Gotho lahir pada Desember 1870, walaupun usianya tidak diverifikasi.

Ia berusia 43 tahun pada awal perang dunia pertama dan berumur 70 selama perang dunia kedua.

Dalam e-KTP-nya, tertulis tanggal lahir Mbah Gotho 31 Desember 1870.

The Guardian melaporkan Mbah Ghoto adalah seorang perokok berat, yang hidup lebih lama dari empat istrinya.

Sepuluh saudara Mbah Gotho sudah meninggal. Kawan-kawan sebaya dan lima anaknya juga sudah tak ada.