Ini Penyebab Kekalahan Pasangan Ahok-Jarot, Berdasarkan Riset LSI Denny JA
Berikut lima penyebab kekalahan pasangan petahana (incumbent) ini berdasarkan hasil riset LSI Denny JA yang dirangkum Tribun-Timur.com
Mereka berupaya keras agar Ahok kalah dan tidak memimpin lagi DKI Jakarta.
Selain itu, dia juga berasal dari kelompok etnis minoritas.

4. Kasar dan Arogan
Karakter Ahok yang kasar dan arogan.
Sikap mantan Bupati Belitung Timur itu dianggap bukan tipe pemimpin yang layak memimpin Jakarta karena omongannya kerap dianggap kasar.
Puncaknya, ketika dia blunder soal ayat suci Alquran.
Belum lagi sikapnya yang dinilai tidak konsisten, suatu ketika mencerca partai politik dan hanya ingin maju lewat jalur independen.
Namun, selanjutnya ia berjuang mencari dukungan partai politik.
5. Kompetitor Baru
Hadirnya kompetitor baru yang menjadikan pemilih memiliki alternatif dalam memilih pemimpin DKI Jakarta.
Pasangan Anies dan Sandiaga, serta pasangan Agus dan Sylviana menjadi alternatif pemilih yang pro maupun kontra Ahok.
Rencana Ahok Bersenang-senang
Dalam kontestasi politik ini, tentu ada pasangan terpilih dan kalah/gagal.
Jika gagal terpilih menjabat gubernur, calon telah memikirkan pekerjaan apa akan dilakukan kembali.
Apakah bakal kembali menjalani pekerjaan seperti sebelumnya atau ada yang lain.
Seperti pernah disampaikan Ahok, sapaan Basuki.
Ahok memilih bakal senang-senang bersama dengan keluarganya sebab selama ini waktu kebersamaan dengan keluarga sangat kurang.
"Saya mau jalan-jalan beli Range Rover, jual tanah. Ngapain lagi kerja sampai malam ngurusin orang. Sama keluarga, bisa jalan-jalan naik Range Rover," ujar Ahok dalam diskusi buku "A Man Called Ahok" di Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Ahok mengaku dirinya ikhlas bila tak terpilih lagi untuk memimpin pemerintahan Jakarta dua periode.
Lebih mengejukan, Ahok mengaku ditawari pekerjaan bergaji Rp 250 juta per bulan bila tak gagal menjabat lagi gubernur.
"Ada yang sudah nawarin kok gaji Rp 250 juta per bulan di luar bonus. Mana bisa dapat duit segitu kalau jadi gubernur," ujarnya tertawa.(tribun timur)