Terbuat dari Kulit Asli, Tas Vintage Tarik Mata Pengunjung
Kesan vintage yang ada merupakan refleksi dari bahan pembuatan produk.
Penulis: Refli Permana | Editor: wartawansripo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --Pameran bertajuk Ready to Wear yang berlangsung di atrium Palembang Icon Mall sukses menarik mata pengunjung yang datang.
Salah satu stan yang cukup banyak dikerumuni pengunjung adalah stan bernama Fullhardy.
Seperti yang dipantau Sripoku.com, Rabu (12/4/2014) beberapa stan yang menjual tas, dompet, hingga tali pinggang dari kulit dan kanvas ini banyak disinggahi pengunjung.
Mayoritas yang mengerumuni adalah pria dewasa. Mereka tertarik melihat tas yang mayoritas berwarna cokelat tanpa ada motif atau gambar. "Yang membuat tertarik itu ada kesan vintagenya. Jadinya penasaran apa sih yang membuat produk-produk di sini ada kesan klasiknya," kata seorang pengunjung, Akbar.
Kesan vintage memang memiliki nilai jual utama dari Fullhardy. Dikatakan penjualnya, Reki, kesan vintage yang ada merupakan refleksi dari bahan pembuatan produk. Pasalnya, kulit yang digunakan merupakan kulit asli yang tidak dicampur bahan lain. Sebab itulah, warnanya tidak lepas dari cokelat dan hitam.
Sementara yang kanvas, ada yang berwarna biru navy. Namun, ada juga yang warnanya menyerupai kulit. Dari dua jenis ini, harga produk yang terbuat dari kulit lebih mahal ketimbang yang terbuat dari kanvas.
"Kulit yang kita gunakan itu kulit sapi. Makanya lembut dan sama sekali tidak dicampur bahan lain," kata Reki.
Ia mengatakan, tas yang terbuat dari kulit hewan murni ini dijamin tahan lama. Malah bisa jadi bisa bertahan seumur hidup. Jika sudah dicampur, maka tidak akan tahan lama karena dalam jangka waktu tertentu rusak. Sebab itu, harga produk dari kulit murni cukup tinggi.
Reki melanjutkan, produk-produk dari Fullhardy diproduksi di Bandung Jawa Barat. Selain dipasarkan di sana, ada juga dipasarkan di Jakarta. Untuk di Palembang, produk ini belum ada sehingga tak heran cukup banyak dibeli sejak pameran pertama kali digelar.
"Apalagi ada diskon 20 persen. Setelah pameran ini usai, diskonnya tidak ada lagi," kata Reki.
Masih soal produk yang terbuat dari kulit hewan, namun yang satu ini sedikit ekstrim karena terbuat dari kulit buaya. Produk-produk berupa tas, dompet, hingga tas golf terbuat dari kulit buaya ini juga menjadi pusat perhatian pengunjung mal.
Dikatakan penjualnya, Yusuf Arifin, produk dari kulit buaya ini salah satu ciri khasnya adalah teksturnya yang keras. Selain itu tentunya ada motif sirik buaya yang seperti kita lihat.
Mengenai kulit buaya ini, Yusuf mengatakan ada yang datang dari Papua karena disana memang ada penangkaran khusus buaya yang boleh diperjualbelikan.
Cukup banyak pengrajin kulit buaya yang bermukim di Papua. Produk-produk yang mereka buat banyak dibeli oleh wisatawan atau ada yang memesan dari luar Papua. "Harganya bervariasi, mulai dari Rp1 jutaan hingga puluhan juta. Untuk kualitas, pastinya awet," kata Yusuf. (Editor: Yuliani)