Satu Desa di Sumsel Menunggak Rekening Listrik Capai Rp 1 Miliar
"Kita belum bisa cabut listrik milik pelanggan itu. Karena kita mempertimbangkan kepentingan masyarakat yang ada di desa itu," katanya.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tunggakan pembayaran listrik hingga Desember 2016 di Wilayah Sumatera Selatan Jambi Bengkulu (WS2JB) mencapai Rp 124,80 Milyar.
Sumsel termasuk lima besar provinsi yang mengalami tunggakan terbesar dibandingkan provinsi lainnya yang ada di Indonesia.
"Tunggakan pembayaran listrik di kawasan Sumsel memang relatif besar. Bahkan di salah satu desa tunggakannya ada yang mencapai Rp 1 M," ujar General Manager PLN WS2JB Budi Pangestu, Rabu (4/1) saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Kapten A Rivai Palembang.
Namun Budi belum mau mengungkap identitas desa tersebut. Saat ini pihaknya masih berupaya berkomunikasi persuasif dengan warga yang ada di desa tersebut.
Bahkan pihaknya juga melaporkan persoalan tersebut kepada kepala daerah. Supaya ada solusi yang bisa dilakukan.
Menurut dia, tunggakan satu desa di Sumsel tersebut, merupakan tagihan hingga beberapa tahun pelanggan di desa tersebut tak pernah membayar tagihan listrik. Padahal menurut aturan tiga bulan sampai tidak membayar tagihan, Kwh bisa dicabut.
"Kita belum bisa cabut listrik milik pelanggan itu. Karena kita mempertimbangkan kepentingan masyarakat yang ada di desa itu," katanya.
Pihaknya berharap ada kesadaran dari warga, untuk membayar tagihan listrik sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan tiap bulannya. Supaya tunggakan listrik yang besar tak mempengaruhi pengembangan listrik di wilayah Sumsel.