Lawang Sewu yang Bikin Rindu
Di tempat inilah pengunjung mengaso (istirahat) sejenak sebelum dan setelah memasuki bagian dalam gedung Lawang Sewu.
Penulis: Aminudin | Editor: Darwin Sepriansyah
SRIPOKU.COM -- Ada dua pintu masuk ke objek wisata Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah.
Pintu pertama untuk membeli tiket dengan harga Rp 10 ribu untuk orang dewasa dan hanya Rp 5 ribu untuk anak-anak dan pelajar.
Sedangkan pada pintu kedua, tiket yang sudah kita beli tadi diperiksa petugas.
Ada tanah lapang yang di tengahnya dinaungi pohon mangga yang rimbun.
Di tempat inilah pengunjung mengaso (istirahat) sejenak sebelum dan setelah memasuki bagian dalam gedung Lawang Sewu.
Saat kita memasuki setiap ruangan di lantai satu dan dua kita leluasa melihat foto-foto dan dokumentasi tertulis, misalnya alat hitung original odhener dan friden, diaroma stasiun kereta api ambarawa, menonton film sejarah Lawang Sewu, sejarah kereta api.
Kemudian di bagian depan, tengah dan belakang Lawang Sewu, kita bisa menyaksikan sepeda ontel dan replika kereta api tempo dulu.
Senin (26/12/2016) banyak pengunjung berfoto di depan kereta api dan sepeda ontel, terutama anak-anak yang bebas turun naik gerbong yang ada.
Mereka tampak ceria. Selain teduh, tanah lapang yang luas membuat mereka bisa pergi kemana suka, berlari kesana kemari.
Anda pingin oleh-oleh baju kaos, semua ada dan tersedia.
Harga nya terjangkau dengan beraneka rupa dan warna mulai dari kuning, pu tih hingga merah.
Jika anda sudah bosan dengan suasana historikal Lawang Sewu, injakkanlah kaki ke pintu exit.
Di sana ada deretan bangku panjang, dan anda bisa saksikan keindahan tugu muda yang dilatari sekitarnya dengan gedung bertingkat, di antaranya Panin Bank.
Karena letaknya yang strategis di pusat kota, pengunjung tak sulit menjejakkan kaki disana.
Jalan kaki bisa, naik beca boleh, dan menumpang taksi monggo.
Semua begitu mudah dicapai. Bikin kita akan rindu dan berat hati bila ke Semarang, tak mampir ke Lawang Sewu.
Lawang Sewu mulai dibangun pada 27 Februari 1904 dan selesai pada bulan Juli 1907.
Lawang Sewu berakar kata dari Lawang yang berarti 'pintu' dan Sewu bermakna 'seribu'.
Sebuah toponim bangunan bersejarah ini yang memiliki banyak pintu yang jumlahnya memang amat banyak. (*)