Gempa Aceh

Pemprov Sumsel Siap Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Aceh

"Oh kito siap. Apo pun yang dibutuhkan kito siap, dokter, perawat, sudah siap. Tinggal nunggu calling," ungkap Alex Noerdin

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Asman Abnur SE MSi pada pembukaan Rapat Evaluasi Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan Tahun 2016 di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Kamis (8/12/2016). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumsel nampaknya tidak tinggal diam menyaksikan korban gempa 6,5 skala Richter (SR) yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016).

Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH menyatakan Pemprov Sumsel siap menerjunkan bantuan tenaga dokter maupun perawat sesuai kebutuhan.

"Oh kito siap. Apo pun yang dibutuhkan kito siap, dokter, perawat, sudah siap. Tinggal nunggu calling," ungkap Alex Noerdin saat mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Asman Abnur SE MSi pada pembukaan Rapat Evaluasi Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan Tahun 2016 di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Kamis (8/12/2016).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) swndiri mengirimkan bantuan senilai Rp3,5 miliar untuk membantu penanganan korban gempa 6,5 skala Richter (SR) yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

Bantuan itu akan diterbangkan sore ini dengan pesawat kargo dari Jakarta ke Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar.

“Bantuan senilai Rp3,5 miliar dalam bentuk tenda posko sebanyak 10 buah, genset kapasitas 2.800 watt sebanyak 10 unit, permakanan, family kit dan lainnya,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang tinggal di pengungsian, TNI hari ini juga akan mendirikan rumah sakit lapangan di Pidie Jaya untuk menangani korban luka yang masih ada.

Korban meninggal Gempa Aceh mencapai 102 orang, dan Operasi SAR terus diintensifkan.

“Begitu juga dari kementerian/lembaga yang lain telah banyak menyalurkan bantuan ke korban gempa,” ujarnya.

Kendala lapangan yang masih dihadapi adalah ketersediaan alat berat dan jalan yang terlalu sempit untuk dilalui alat berat.

“Lebih dari 1.460 personel terlibat dalam proses darurat gempa ini, baik personil yang berasal dari unsur BNPB, BPBD, TNI, Polri, kementerian/lembaga, dinas, relawan dan masyarakat,” ujarnya.

BNPB mencatat hingga kini korban meninggal akibat gempa di Pidie Jaya sudah 102 orang.

Operasi SAR terus diintensifkan. Pemerintah Aceh sendiri sudah memberlakukan tanggap darurat provinsi hingga 20 Desember 2016.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved