Pilpres AS
Ini Kata Analis Soal Jebloknya Rupiah dan IHSG akibat Pilpres AS
Pukul 11.00WIB, terpantau IHSG berada di level 5.376,55 turun 1,72 persen atau 94,12 poin dibandingkan saat pembukaan di level 5.491.
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Persaingan menuju kursi Presiden Amerika Serikat kian memanas dan mendebarkan. Bagaimana tidak, hasil perhitungan sementara terbaru menunjukkan calon Presiden Partai Republik, Donald Trump memimpin perolehan suara dengan 167 electoral votes.
Sementara, calon Presiden Partai Republik, Hillary Clinton tercatat mengumpulkan 109 electoral votes. Secara persentase, Trump mengumpulkan 48,9 persen suara, sementara Hillary 46,9 persen.
Memanas dan mendebarkannya kondisi Pilpres di AS rupanya berdampak ke Indonesia yang ditandai dengan melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Pukul 11.00WIB, terpantau IHSG berada di level 5.376,55 turun 1,72 persen atau 94,12 poin dibandingkan saat pembukaan di level 5.491.
"Betul, terutama untuk IHSG saya lihat ada kekhawatiran Trump yang menang sehingga investor ambil langkah hati-hati," ujar Head of Research PT Infovesta Utama, Edbert Suryajaya kepada Kompas.com, Rabu (9/11/2016).
Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo pun mengamini bahwa kondisi pasar saat ini cukup berhati-hati dalam mengambil posisi, mengingat ekspektasi pasar yang diharapkan menjadi orang nomor satu di AS adalah Hillary Clinton.
"Ya, market darling-nya memang Hillary Clinton," ucap Satrio.
Selain IHSG, rupiah pun merespon negatif terhadap perolehan sementara Pilpres AS. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pukul 11.00WIB, rupiah berada di level Rp 13.084 per dollar AS.
Namun, menurut Kepala riset MNC Securities, Edwin Sebayang efek yang ditimbulkan dari hasil Pilpres AS hanya bersifat sementara bagi market dalam negeri. "Short term shock only," terangnya.
Sekadar informasi, Trump hanya membutuhkan perolehan 103 electoral votes untuk melenggang ke Gedung Putih.
