Chef Tian: Rela Bekerja Menjadi Pencuci Piring
Demi belajar memasak, pria yang gemar memainkan musik-musik rock lewat gitar miliknya ini rela bekerja menjadi pencuci piring.
Penulis: Refli Permana | Editor: Tarso
SIPOKU.COM -- Dunia masak-memasak sebenarnya bukan dunia yang diinginkan oleh Septiansyah. Namun, karena tidak memiliki banyak pilihan untuk bertahan hidup, pria bersapaan Chef Tian ini menekatkan diri untuk menjadi seorang juru masak.
Alhasil, meski tidak menempuh pendidikan memasak secara formal, pria kelahiran 27 September 1986 ini sudah berhasil malang melintang di banyak restoran dan hotel sebagai koki. Semuanya bermula dari kebulatan tekat dan keyakinan akan kemampuan yang ia miliki.
Dikatakan Tian, ia menggeluti profesi yang sekarang bermula karena sering membantu memasak usaha catering keluarganya. Ia lalu mencoba belajar memasak dengan teman-teman yang sudah dulu menjadi koki.
Bahkan, demi belajar memasak, pria yang gemar memainkan musik-musik rock lewat gitar miliknya ini rela bekerja menjadi pencuci piring di salah satu restoran di Palembang.
"Ketika sedang tidak ada kerjaan atau di luar jam kerja, saya menyempat-nyempatkan diri untuk belajar memasak. Pikiran saya saat itu harus bisa memasak dan mengikuti jejak teman yang sudah terlebih dahulu mahir," kata Tian, Jumat (21/10).
Usaha Tian tak sia-sia. Dari hari ke hari, ia semakin percaya diri dengan apa yang sudah ia masak. Ia pun berhasil menjadi koki di beberapa restoran ternama seperti Riverside, Hotel Anugerah, RS Siloam Sriwijaya, dan sekarang di Citra Grand City. Berpindah-pindah tempat kerja bukan berarti dirinya diberhentikan, melainkan ingin mencari suasana baru di setiap lingkungan kerja.
"Saya ada cita-cita ingin buka resto dan memasak sendiri. Sekarang ini masih mencari peluang," kata Tian.
Meski bukan cita-cita, pria yang mahir bergitar ini mengaku ingin terus berada di dunia koki. Apalagi, pria yang memilih jalur masakan oriental ini masih merasa banyak yang kurang dari setiap cita rasa masakan yang ia buat.
Anggota Palembang Cullinary Community (PCC) ini pun tak segan untuk terus belajar dengan koki-koki yang lebih berpengalaman.
"Di PCC, banyak chef yang lebih berpengalaman dan ada juga yang baru terjun di bidang ini. Kita bisa saling bagi ilmu, terutama jika masakan kita ada yang kurang, entah dari segi rasa ataupun tampilannya," kata bujangan yang sudah berada di dunia kuliner sekitar 10 tahun ini.