Torabika Soccer Championship
Wasit Diganti, SFC Minta Penjelasan Resmi
wasit Muslimin yang memimpin 45 babak pertama secara mengejutkan digantikan oleh Iwan Sukoco
Penulis: Candra Okta Della | Editor: wartawansripo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Adanya pergantian wasit pada babak kedua saat laga Sriwijaya FC melawan Pusamania Borneo FC, Sabtu (27/8) di Stadion Segiri Samarinda, mendapat kritik keras dari manajemen laskar wong kito.
Pasalnya, manajemen SFC tidak melihat adanya sebuah alasan tepat sehingga diperbolehkan adanya pergantian wasit di laga ini. Di babak kedua, wasit Muslimin yang memimpin 45 babak pertama secara mengejutkan digantikan oleh Iwan Sukoco.
“Wasit masih sehat, bahkan dia pun masih bertugas di pinggir lapangan saat babak kedua. Jika memang tidak mampu atau sakit, tentu dia harus keluar dan diberikan tindakan medis atau yang lainnya,” keluh pelatih SFC, Widodo C Putro usai pertandingan.
Dirinya pun mengaku saat babak pertama berakhir tidak diberikan alasan yang jelas oleh pengawas pertandingan terkait. “Selama saya bermain sepakbola, hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Dan ini juga cukup memalukan, kami pun masih menunggu penjelasan resmi terkait pergantian wasit ini, jika saya dikatakan menyetujui pergantian wasit ini maka jawabannya tidak,” tambahnya.
Berdasarkan pengakuan pengawas Bambang Irianto, pengawas pertandingan SFC kontra PBFC ini, wasit Muslimin memang tidak dapat melanjutkan pertandingan. “Dia bilang tidak mampu, soal alasannya apa saya akan jelaskan ke PT GTS. Dan hal ini sudah saya komunikasikan dengan kedua tim pelatih,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi.
Sementara itu, adanya kericuhan yang terjadi usai babak pertama dan masuknya sejumlah oknum ke pinggir lapangan membuat pihak kepolisian harus sedikit ekstra mengamankan wasit. “Jika terus dipimpin wasit yang sama, maka pihak kepolisian kahwatir akan terjadi rusuh dan mereka tidak mau mengambil resiko. Karena itu diambil keputusan pergantian wasit,” jelas H Badarudin, General Coordintor laga PBFC melawan SFC saat dimintai komentarnya mengenai hal ini.(Editor: Welly Hadinata)