Mengerikan, Adik Kerap ''Berak'' di Bawah Karpet Hingga Berperilaku Dewasa. Ini yang Terjadi

Namun justru setelah curhatan sang kakak itu dishare melalui fanspage IIUM Confessions-BM, sebagian besar netizen malah curiga terjadi hal mengerikan

Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Darwin Sepriansyah
My Media Hub
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM --- Ini adalah kisah nyata yang ditulis oleh seorang pria yang menceritakan perihal keanehan dari perilaku adik angkatnya (perempuan) melalui media sosial.

Singkat cerita, dikatakan perilaku-perilaku aneh yang kerap dilakukan adik angkatnya itu, karena sejak lahir sudah ada ''penunggunya''.

Sementara satu makhluk halus merasuki sang adik, saat peristiwa langka ini terjadi saat dibawa pulang ke rumah. (selengkapnya baca di bawah).

Namun justru setelah curhatan sang kakak itu dishare melalui fanspage IIUM Confessions - BM, sebagian besar netizen malah curiga terjadi hal mengerikan pada sang adik.

Peristiwa ini pun menjadi viral dengan like 2,1 ribu & dibagikan hampir 1000 kali.

Silakan baca kisahnya, mungkin anda bisa menilai sendiri apa yang terjadi pada sang adik.

Kami 8 bersaudara, di mana aku adalah anak kedua, 6 yang lain adalah pria.

Karena tidak ada anak perempuan, ibu mengadopsi anak angkat perempuan, nomor 7.

Setelah setahun kemudian, ibu mengadopsi lagi seorang anak angkat perempuan, nomor 8.

Ceritanya, ibu kenal seorang bidan yang membantu kelahiran bayi di rumah sakit.

Jadi, setiap anak yang tidak sah atau tidak ingin dirawat, atau keluarga punya konflik, dia akan menawarkan siapa yang ingin mencari anak angkat.

Yang nomor 7 itu kami merasa bagaikan adik kami sendiri tanpa membeda-bedakan meskipun dia bukan darah daging kami.

Yang nomor 8 inilah yang agak 'aneh' sedikit.

Sebelum bercerita lebih lanjut, adik nomor 7 kita sebut saja sebagai A dan B untuk anak yang nomor 8.

Saat B dilahirkan, kawan ibu puas menelpon orang lain yang menginginkan anak angkat tetapi tidak berhasil.

Akhirnya ibu aku yang terima dan kebetulan pada waktu itu ibu memang tengah travel dan lewat rumah sakit.

Seperti ditakdirkan si B untuk bersama dengan keluarga kami.

"Ambil sajalah, nanti si A bisa berteman dengan B. Kalau tidak, kasihan dia seorang saja perempuan," kata ibu.

Si A dari kecil memang seperti anak-anak biasa dan si B yang lebih mudah satu tahun memang fisiknya agak kecil, tapi malah berprilaku seperti orang dewasa.

Kalau A dan B yang berdekatan, orang pasti tidak akan percaya perbedaan umur setahun sebab si A itu terlihat seperti anak-anak normal.

Sementara si B malah kerap membuat ulah yang rasanya sulit dilakukan oleh anak-anak.

Waktu si B ini TK, dia terpaksa pindah sekolah karena prilaku yang buruk.

Kisahnya, ibu dan ayah memang sibuk bekerja. Jadi pada malam hari, dia duduk bersama adik-beradik yang lain di rumah.

Waktu itu, aku tinggal di asrama. Si B main lompat-lompatan dari sofa ke lantai.

Di lantai pula ada satu keranjang yang sudah patah, jadi ada sedikit sudut tajam.

Waktu si B melompat, kemaluannya terkait sedikit pada sudut itu. Jadi, ibu bawa pergi ke klinik.

Dokter bilang, ada luka sedikit di bagian luar kemaluan, bukan di dalam. Tapi dokter ingin merujuk si B ke rumah sakit besar.

Namun ayah berpikir tidak perlu sebab hal kecil saja. Ternyata ayah takut jadi kasus polisi.

Alhasil si B dibawa pulang dan dirawat di rumah saja.

Namun, pada saat yang sama ketika dia buang air besar, entah bagaimana kakinya bisa masuk ke dalam lobang jamban duduk.

Kaki si B seperti terpeleset hingga lebamlah di bagian sensitifnya. Ibu dan ayah tidak tahu tentang hal itu.

Waktu di TK, si B menarik perhatian orang. Jadi, dia bilang dengan guru tentang dia sakit ketika buang air.

Saat guru periksa, ada efek luka dan memar. Guru tanya, tapi dia tak mau bilang dan buat reaksi takut.

Jadi, guru pun mencurigai ada sesuatu yang buruk terjadi terhadap si B di rumah.

Kalang kabutlah guru memanggil ibu dan disuruh datang sebab katanya ini bisa jadi kasus polisi, seolah-olah adik-adik aku yang ada di rumah telah memperkosa si B.

Naik darah ibu aku. Saat ditanya, barulah si B cerita yang lebam itu disebab apa, luka karena apa.

Setelah kasus itu, si B dipindahkan ke pondok pesantren. Biar diajarkan sedikit dengan agama.

Setelah beberapa bulan di pondok, Ustazah bertemu ibu dan cerita perilaku si B.

"Umur dia baru 5 tahun tapi nafsu seperti anak perempuan 15 tahun. Bayangkan bila ada kakak-kakak siswa yang datang datang atau menjemput adik mereka, dia bilang bilang:

"Eee! tampannya kakak ini"

"Pernah sekali ada seorang ustazah baru bertunangan dan dapat tas sebagai pemberian hantaran. Ustazah bawa si B dan dia bisa tegur; "Eee tak malu bawa tas pula hari ni"

"Ibu kirim dia ke sekolah agama sebab perilaku dia bukan seperti anak-anak biasa," kata guru.

Ibu mengakui hal itu tapi adik-beradik tidak ada pilih kasih kepada siapapun, semua sama rata.

Tapi sejak kasus di TK lama itu, ibu memang sudah sangat benci dengan si B ini sebab ibu lihat dia bisa menjadi fitnah dalam keluarga.

Jadi, ibu memang langsung bilang pada B kalau dia adalah anak angkat.

Si B pula suka mengadu domba, mulut dia memang suka buat cerita bukan-bukan.

Bayangkanlah si B dari kecil dia sudah berbicara, tak seperti anak-anak lain, seperti ada sosok lain di dalam tubuhnnya.

Saat awal-awal di sekolah dasar, dia selalu buat ulah. Diantaranya, dia suka pukul kawan-kawannya.

Bila kawan-kawan tidak menuruti kemauannya, dia pukul guru juga sampai guru mengadu pada ibu dan ayah.

Dia selalu bilang ayah tidak kasih duit,tapi masalahnya Ibu dan ayah sudah kasih.

Bila ibu ingin bertemu ibu dan ayah, si B pula kata mereka sibuk dan tak ada waktu bertemu dengan guru.

Padahal bisa saja kalau ingin bertemu. Guru pun terpaksa mencari ibu dan ayah ketika mereka datang menjemputnya pulang dari sekolah.

Waktu itu barulah semuanya terbongkar dan guru ceritakan semua perangai si B.

Si A dan B memang jauh beda. Bila di sekolah, si B seperti tidak berniat belajar.

Suka hati dia saja ingin pergi berjalan ke mana-mana sepanjang pelajaran. Sampai kepala sekolah pun menegur perilakunya, tapi malah dijawab;

"Kau siapa sibuk dengan urusan aku ?!" kata si B.

Bayangkan perilaku dia yang begini sampai guru BP pun malas meladeninya dan menyarankan si B dibawa bertemu dengan psikologi, sebab dia aneh dibandingkan anak-anak bermasalah lainnya yang pernah ditemui.

Si B ini juga suka mencuri. Ibu ada usaha dan dalam tas tangannya selalu ada duit.

Sesekali si B ambil uang RM 50 (sekitar Rp 160 ribu). Ibu kadang-kadang melihat duitnya kurang tetapi beranggapan mungkin terpakai tanpa disadari

Jadi, ibu diamkan saja sampai guru telepon dan memberitahu si B bawa RM50. Mengamuk lah ibu aku.

Semenjak dari kejadian itu, ibu melarang si B naik ke lantai atas rumah kami.

Dia dihukum duduk di bawah. Tapi bila malam, dia akan tidur di kamar ibu dan masih juga suka melakukan suka mencuri.

Anehnya, dalam kegelapan malam dia tahu macam mana nak mengambil duit dari tas ibu dan dia curi nilai uang yang besar. Seperti ada 'benda' yang bimbing dia.

Tapi, sekali lagi dia ketahuan dan lagi-lagi ibu mengamuk. Bahkan, duit tabungan aku dalam celengan pun dia pernah curi. Dia ambil 50 sen dalam jumlah yang banyak. "Tenang," geram juga aku waktu itu.

Oleh karena perbuatan dia mencuri itu, ibu hukum dia duduk bawah kan! Di rumah kami, televisi semua ditempatkan di lantai atas, dan tidak ada di bawah. Tahukah apa yang si B lakukan?

Setelah beberapa minggu, kami menghirup bau asam dalam rumah.

Awalnya kami mengira ada kaos kaki busuk milik siapa. Kebetulan pada saat itu mau hari raya, ibu lagi di luar.

Jadi ibu berpesan pada ayah, kirim karpet di rumah kami untuk dicuci. Tahu apa yang kami temui di bawah karpet?

Kami lihat tahi (manusia). Bayangkan kotoran, bukan satu lokasi saja tetapi di tempat-tempat lain juga!

Buka laci yang kosong, ada tahi. Dekat tirai ada bekas dia lap kotoran. Waktu itu memang rasa menyumpah gila-gila.

Setiap sisi karpet ada tahi. Ternyata bau asam yang kami hirup itu adalah dari tahi dia yang disembunyikan di bawah karpet.

Si B buat begitu sebagai tanda dia protes pada ibu yang hukum dia duduk di lantai bawah.

Waktu itu memang mengucap (Istighfar) banyak-banyak. Wajarkah tindakan seorang anak yang berusia 8 tahun begini? Seperti ada 'benda' jahat yang mempengaruhi dia kan?

Pernah juga saat ibu dan ayah pergi ke luar negeri dan abang-abang dia di asrama, jadi adik-adik dikirim tinggal sementara di rumah tetangga untuk dijaga. Tetapi mereka kata, mereka cuma sanggup jaga si A dibandingkan si B.

"Perangai dia macam ada orang tua dalam tubuh dia," kata tetangga.

Lama-kelamaan ibu sudah tak tahan lagi dan membawanya pergi berobat dengan seorang pria yang bisa dikatakan ahli dalam hal gaib. Ibu pergi sendiri tak bawa adik, hanya beritahu nama saja.

"Kenapa kau ambil dia sebagai anak angkat? Dia pembawa bala dalam keluarga!" marah paranormal itu pada ibu.

Pria itu bisa menceritakan dengan detail, waktu kami ambil si B, dari rumah sakit mana, ibu ayah dia siapa, ayah dan ibu (kandung) dia seperti apa. Padahal ibu tak memberitahukan semua itu.

Menurut pria itu, di dalam tubuh adik aku itu ada dua benda.

Pertama, nenek tua saat dia baru lahir memang sudah ada. Tidak tahulah abadi dari turun temurun atau apa.

Kedua, goblin (roh jahat). Waktu itu, area rumah kami hujan lebat, petir dan kilat sabung-menyambung dan dia datang.

Jadi perilaku si B yang aneh-aneh itu diajarkan oleh dua benda itu tadi.

Pria itu pun mengajarkan cara-cara untuk mengobatinya.

"Kalau sudah berobat juga masih tidak berubah, bawa dia datang ke mari, aku ingin bertemu. Aku ingin 'mengobrol' dengan 'benda' dalam tubuh dia," kata pria itu.

Setelah berobat, alhamdulillah ada perubahan sedikit.

Sebenarnya ada banyak lagi perangai si B yang aneh. Kalau aku cerita, orang-orang akan tidak percaya dan hanya rekayasa, sebab adik aku itu baru kelas 3 sekolah dasar.

Kepada yang baca, doakanlah yang terbaik agar si B jadi seperti anak-anak normal.

Siapa yang bilang cerita ini hanya rekayasa? Percayalah ini semua dari kisah nyata di mana kami sekeluarga sendiri yang mengalaminya. - (Kakak Kedua Sang Adik)

Netizen yang membaca kisah ini pun membanjiri dengan berbagai komentar, dalam berbagai sudut pandang berbeda.

Ada yang percaya seperti yang diceritakan sang kakak, seperti yang diungkapkan oleh Azlan Hashim "Aku kagum dengan penulis, dr awal ini sampai akhir cerita masih mengakui bahwa adik perempuan dia.. Baguslah keluarga ini, mereka benar-benar mengurus dan membantu anak yang nasibnya kurang beruntung. Tidaklah anak dibuang.. saran saya, Teruskan bantu dan obati adikmu dengan cara Islam. Jangan cara yang bukan2,"

Namun sebagian besar netizen malah menduga adanya kesalahan mengerikan yang terjadi pada keluarga itu.

Haza Zulaika Aziz; "Orang yang bilang di dlm badan dia ada ''benda'' tu yang sebenarnya penipu! Kalau betul adik ini ada sakit batiniah, seharusnya dirawat dengan bacaan ruqyah syariah bukan dibilang dlm badannya ada itu, ada ini. Ini betul2 fitnah. Kasian adik itu, coba dptkan rawatan psikologi. bertemu pakar dulu. Dia hanya anak 8 tahun. Dia membutuhkan bimbingan orang dewasa untuk menolongnya. Tidak usahlah percaya omongan dukun, kurafat n tahyul ini.

Nur Azhani Adnan "Adik kau ini bukan ada 'teman'..tapi ada sesuatu yg sgt besar sudh terjadi padanya. Sesuatu yg bisa jadi trauma seumur hidup..mungkin pelecehan seksual, pedofil. Mungkin.."

"Kau sebagai abang yg prihatin, tlong la bertindak..bw dia pergi ke doktor psikiater..bukan bertemu ke dukun, ke ustaz dan lainnya, dia perlu mencurahkan apa yg dia pendam..tolong la.."

Cece Aisha AJ-Nuttall "Aku banyak baca soal pelecehan seksual, salah satu perilaku yg biasa di kalangan korban anak-anakialah, dia pakai celana berlapis lapis, dan dia suka berak dalam seluar kadang2 dia lap ke sekeliling, dinding dan lainnya,"

"Seperti dia ingin bagi diri dia kotor dan jijik, supaya si pelaku itu tidak datang mendekatinya.. Coba lah selidiki betul2 soal perilaku adik kau ini. Anak kecik lagi, terkadang dia tak paham apa yg dia perbuat, tapi dia juga tak dapat memberi tahu apa masalah dia. Hmmmmmm,"

Mycomel Precious Parents "Ciri2 si B ni pernah kena pelecehan seksual pun sudah ada. 1. Lebam di kemaluan. 2. Sakit di kemaluan. 3. Bernafsu seperti org remaja (mustahil budak kecil bernafsu jika tidak diajar rangsangan) 4. Menyapu kotoran najis merata2 supaya menimbulkan bau yg menakutkan si pelaku.

Anak2 jika diancam, mereka akan takut. Pelaku pasti mengancam dia. Kasian dia terlalu kecil utk meluapkan rasa saat keramaian, keluarga pun membenci dia.

Kpd si penulis (kakaknya), lihatlah dari sudut ini juga. Bukan tukang obat atau dukun yg perlu kamu datangi jika benar ingin mengobatinya. Carilah ustaz yg benar2 beriman kepada Allah. Jika tukang obat itu benar2 mengikut ajaran Islam, dia tidak akan sebut 'anak bawa bala'.... Dan pastikan si B menerima bimbingan yg betul. Jika masih terdapat kesan lebam pd kemaluan minta ke klinik utk rujukan. Semoga adik B mendapat keadilan... aminnn"

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved