Demi Hasil Maksimal, NPC Sumsel Lakukan Seleksi Ketat Atlet.
"Sebenarnya yang diizinkan ialah 70 atlet. Tapi kami akan berusaha memberangkatkan 6 atlet lagi bagaimanapun caranya," ujar Ryan.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Sebulan lagi jelang Peparnas, atlet National Paralympic Commite (NPC) diciutkan menjadi 76 atlet, dari sebelumnya 85 atlet yang masuk dalam program Pusat Latihan Daerah (Pelatda) di Wisma Atlet Jakabaring Sport City.
Menurut ketua NPC Sumsel Ryan Yohwari, jika yang tersingkir bukan berarti tidak sanggup. Namun karena atlet yang diizinkan oleh pusat hanya 70 orang per provinsi.
"Sebenarnya yang diizinkan ialah 70 atlet. Tapi kami akan berusaha memberangkatkan 6 atlet lagi bagaimanapun caranya," ujar Ryan, Jumat (5/8/2016)
Keenam atlet tersebut menurut Ryan berpotensi dalam nomor beregu, semisal tenis meja. Ia berusaha demikian demi meraih medali emas dalam Peparnas September mendatang di Jabar.
Dalam seleksi tersebut kesembilan atlet yang gugur antara lain dari renang, atletik dan bulutangkis. Tes tersebut sudah dimulai tepat satu tahun yang lalu dengan serangkaian tes. Antara lain tes promosi, tes limit dan tes tuna grahita
Tes limit sendiri merupakan serangkaian tes terakhir yang dilakukan, karena tes tuna grahita sendiri hanya khusus bagi penyandang tuna grahita. Atlet NPC sendiri banyak mengalami kegagalan.
"Kita menggunakan tes limit juara. Misalnya, untuk pelari 100 meter yang memperoleh emas kemarin mencapai waktu 11,24 detik. Oleh karena itu, kita tes atlet yang bisa mendekati atau bahkan bisa kurang dari itu," tuturnya.
Demi mendapatkan raihan maksimal, Ryan menseleksi atlet yang akan bertarung dengan ketat. Ia berharap atlet yang melalui penyaringan tersebut benar-benar memberikan hasil positif demi kemajuan NPC Sumsel. (Candra okta della)
