Gagal Penuhi Target, Para Karyawan Perusahaan Diberi Hukuman Begini oleh Bos. Hasilnya Nol Besar

Foto-foto dari kejadian ini pun menjadi viral di dunia maya.

Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Darwin Sepriansyah
Weibo
Para karyawan nampak menjalani hukuman memakan pare. 

SRIPOKU.COM, CINA -- Sebuah perusahaan di Chongqing, Cina, memberikan hukuman kepada para pegawainya yang gagal memenuhi target penjualan, yakni dengan cara memaksa mereka memakan pare.

Dikutip dari Shanghaiist (21/7/2016), jika salah soernag pegawai gagal menghabiskan pare tersebut dan memuntahkannya kembali, mereka akan dipaksa untuk memakan pare lebih banyak sembari dilihat oleh para rekan kerjanya.

Menurut keterangan dari perusahaan Leshang Decorations Corporation, perusahaannya memutuskan memberikan hukuman tersebut sebagai upaya memotivasi karyawan yang tidak produktif agar bekerja dnegan giat.

Tujuannya agar kedepannya, mereka tidak perlu lagi memakan pare yang dikenal memiliki rasa pahit tersebut.

Foto-foto dari kejadian ini pun menjadi viral di dunia maya.

Dalam salah satu foto, para karyawan yang menjalani hukuman nampak berusaha sekuat tenaga memakan pare yang sangat pahit, sembari dilihat oleh para teman-temannya yang lain.

Menurut keterangan yang ada pada foto, sebanyak 40 dari 100 karyawan tersebut harus menjalani hukuman ini.

Kepada wartawan, salah seorang karyawan yang menjalani hukuman tersebut mengatakan kalau ia baru pertama kali memakan pare dan merasa kesulitan untuk menelannya akibat rasa pahit yang cukup kuat.

”Aku bersendawa saat memakannya, tapi aku terus berusaha agar tidak muntah,” ujar pegawai yang tak mau disebutkan namanya tersebut.

Salah seorang karyawan lain menuturkan jika perusahaan tersebut memesan khusus pare tersebut dalam jumlah yang cukup banyak hanya untuk para karyawan.

Ia mengungkap jika perusahaan tersebut juga pernah menerapkan hukuman lain, seperti squat, push-up, dan lari mengelilingi kantor sebanyak dua atau tiga kali.

Akan tetapi, para pimpinan di perusahaan tersebut mengeluhkan jika para karyawan nampaknya sudah terbiasa dengan hukuman tersebut.

Hal ini membuat para pimpinan berniat untuk mencari alternatif hukuman yang lain, seperti yang dilaporkan People’s Daily. (Sumber : Shanghaiist / Katie Ngai)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved