Komisi II Pesimis Harga Daging Bisa Rp 80 Ribu

Sebagai Provinsi yang digadang-gadang swasembada sapi, namun nyatanya persediaan sapi selalu disuplai dari luar Sumsel.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/DOKUMEN
Ketua Dewan Pembina DPD Partai Gerindra Sumsel, DR H Budiarto Marsul SE MSi 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumsel, DR Budiarto Marsul menyatakan pesimis harga daging di bawah Rp 80 ribu seperti yang dimintakan Presiden RI, Joko Widodo.

Rasa pesimis ini setelah pihaknya melihat kondisi harga daging di pasar tradisional di Provinsi Sumsel yang mencapai Rp 120 ribu termasuk kategori harga daging tertinggi se Indonesia.

"Sangat pesimis harga daging bisa dibawah Rp 80 ribu kalau sekarang saja belum ramadhan sudah tembus Rp 120 ribu per kilogramnya," ungkap Budiarto, Jumat (27/5/2016).

Mantan Wakil Walikota Pagaralam ini mengaku heran, meski harga daging tinggi namun permintaan daging di Sumsel tetap tinggi.

"Memang masyarakat kita sering tidak peduli, konsumen tetap beli walau harganya tinggi. Tapi pemerintah harus bijak pemerintah harus tekan harga daging," ujarnya.

Menurutnya, harga daging yang melambung tinggi saat ini disinyalir akibat adanya permainan kartel-kartel. Untuk itu perlu adanya penyidakan harga daging di pasaran yang melibatkan pihak terkait termasuk juga unsur kepolisian.

Politisi Partai Gerindra Sumsel ini juga menyindir persediaan sapi di Sumsel. Sebagai Provinsi yang digadang-gadang swasembada sapi, namun nyatanya persediaan sapi selalu disuplai dari luar Sumsel.

"Mana yang katanya swasembada sapi sejak 2014 dulu," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved