Mayat Terbungkus Karung di Sungai

Pastikan Identitas, Polisi Tes DNA Lima Mayat yang Mengapung di Sungai

Tim DVI telah mengambil sampel jaringan lunak dari kelima korban tersebut.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Salah satu karung yang berisi mayat yang ditemukan warga hanyut di sungai Jalur 14, Kabupaten Banyuasin. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Untuk memastikan identitas kelima mayat yang ditemukan mengapung di perairan Jalur Banyuasin dan diduga merupakan keluarga Tasir (65), warga Desa Indrapura Jalur 16 Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin yang menjadi korban pembantaian satu keluarga, pihak kepolisian akhirnya melakukan tes DNA terhadap para korban.

"Secara ilmiah, kita belum bisa memastikan apakah kelima korban tersebut memang merupakan korban dari keluarga Tasir. Karena itu, untuk memastikannya kita lakukan tes DNA," ungkap Kaur DVI RS Bhayangkara Polda Sumsel, Drg M Fauzan Mars saat ditemui di RS Bhayangkara Polda Sumsel Palembang, Jumat (20/5/2015) sore.

Untuk saat ini, dikatakan Drg Fauzan, Tim DVI telah mengambil sampel jaringan lunak dari kelima korban tersebut termasuk juga mengambil sampel dari seorang yang mengaku merupakan anak dari keluarga Tasir atas nama Tabah yang melapor akan kejadian tersebut.

"Sekarang sudah kita siapkan semua dan tinggal mengirim saja ke Lafbor Polri yang ada di Jakarta. Rencananya, kalau tidak malam ini ya besok akan dikirim," terangnya.

Untuk tes DNA, masih dikatakan Drg Fauzan, akan dilakukan dua versi. Versi pertama dilakukan untuk mengetahui apakah kelima korban yang ditemukan tersebut dalam satu garis (keluarga semua atau bukan) sedangkan, versi kedua dilakukan untuk mengetahui apakah Tabah benar merupakan anak dari keluarga Tasir.

"Pertama kita cocokkan kelima korban tersebut apakah memang satu garis atau ada yang lain setelah itu baru kita cocokkan antara DNA Tabah dengan ibunya. Karena Tabah mengaku itu adalah keluarganya termasuk ada ibunya juga dan dia juga mengaku sebagai anak," jelasnya.

Saat disinggung kapan hasil tes DNA keluar, Drg Fauzan mengatakan, ia tidak dapat memastikannya. Karena menurutnya, itu semua yang mengerjakan adalah pusat.

"Kita ambil sampel DNA dari para korban ini adalah bagian jaringan yang lunak dan masih segar sehingga keluar hasilnya bisa lebih cepat dibandingkan dengan sample tulang-tulang seperti yang di OKU Timur," tuturnya.

Dengan menunggu keluarnya hasil tes DNA tersebut, masih dikatakan Drg Fauzan, sehingga hingga saat ini kelima mayat yang ditemukan tersebut masih disimpan di lemari pendingin RS Bhayangkara Polda Sumsel.

"Kelima jenazah masih di sini dan karena indentitas secara pastinya belum diketahui. Sehingga keluarga juga belum bisa mengambil nanti baru bisa diambil setelah hasil tes DNA-nya keluar," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved