BPKAD Larang Belajar Mengemudi di Area JSCC

Sejumlah pengendara mengaku kecewa atas larangan belajar mengemudi di area Jakabaring Sport City (JSC) sejak sebulan terakhir ini.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
Ist
Ilustrasi Larangan 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Sejumlah pengendara mengaku kecewa atas larangan belajar mengemudi di area Jakabaring Sport City (JSC) sejak sebulan terakhir ini.

"Kito kecewa dengan pengelola JSC ini. Masak dilarang-larang belajar mobil di sini. Padahal kito sudah bayar Rp 10 ribu," gerutu Ny Riska, Senin (16/5/2016).

Isteri pegawai BUMN ini mengaku kesal lantaran dirinya sangat memerlukan area untuk melancarkan mengemudi untuk putri sulungnya.

"Tahulah dewek dek. Sekarang ini area untuk bisa latihan belajar mobil susah susah di Palembang. Kalo dulu kan masih ado di Lapangan Parkir Bumi Sriwijaya yang sekarang sudah dijadikan Komplek Mall PS. Terus di Lapangan Parkir GOR Kampus sekarang sudah dijadikan tempat Palembang Icon samo PSCC. Kito minta supaya dibolehkan," kata Riska.

Hal senada juga dikatakan Irsan yang mengaku bingung dengan adanya larangan belajar mengemudi di JSC ini.

"Soalnyo JSC ini tempat favorit kito. Sekalian kito rekreasi dan olahraga, sekalian pulo biso untuk ngajari anak belajar nyetir. Cuma kalo lah dilarang, nak ngomong apo kito. Terpakso nyari tempat lain," ujar Irsan.

Kepala UPTB JSC BPKAD Provinsi Sumsel, Abdullah Zakky SE membenarkan jika pihaknya telah memasang spanduk larangan belajar mengemudi di area Jakabaring Sport City (JSC) sejak sebulan yang lalu.

"Itu sebetulnya banyak kerugian yang ditimbulkan oleh yang belajar mengemudi. Seperti tong sampah. Malahan terakhir ada korban jiwa. Makanya inisiatif kita larang karena rawan kecelakaan," kata Abdullah Zaky SE.

Meski telah dipasang spanduk larangan, Zaky mengaku masih saja ada pengemudi yang kucing-kucingan masih belajar mengemudi di area JSC.

"Masih ada saja yang kucing-kucingan. Untuk itu kita aktifkan petugas keamanan untuk mengawasi. Sebetulnya ini lebih kepada faktor keamanan," kata Zaky.

Menyinggung keluhan pengunjung JSC yang mengaitkan dengan telah membayar tiket masuk Rp 10 ribu, Zaky pun memberikan klarifikasi.

"Jangan salah, mereka bayar Rp 10 ribu itu bukan untuk belajar mengemudi. Itu bayar pintu masuk. Orang yang tidak belajar mengemudi pun bayar segitu. Ada Perdanya," terang Zaky.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved