Kisah Romantis Olive dan Popeye Rupanya Ada di Palembang
Seperti isteri pelaut pada umumnya, Jenny dan teman-teman kerab kali ditinggal pergi oleh suami yang melaut.
Penulis: Refli Permana | Editor: Darwin Sepriansyah
SRIPOKU.COM --- Bagi penggemar acara kartun Popeye, tidak asing mendengar nama Olive. Olive begitu mencintai Popeye yang berprofesi sebagai pelaut. Meski terkadang pria yang dicintai berlayar jauh untuk waktu yang lama, Olive tetap setia menanti kedatangan pujaan hati.
Kisah romantis Olive dan Popeye rupanya bisa ditemukan dalam kehidupan nyata, termasuk di wilayah Palembang.
Malah, bukan hanya satu, bahkan ada belasan Olive di Palembang. Para Olive ini sepakat membentuk komunitas isteri-isteri pelaut yang namanya mengadopsi dari tokoh Olive di kartun Popeye, yakni Oliver Palembang.
Dikatakan salah satu anggota Oliver Palembang, Jenny, Oliver Palembang saat ini sudah beranggotakan 20 isteri pelaut.
Seperti isteri pelaut pada umumnya, Jenny dan teman-teman kerab kali ditinggal pergi oleh suami yang melaut.
Waktu ketika ditinggalkan pun ada yang mencapai satu hingga dua tahun. Kesetian seorang isteri pelaut benar-benar dicoba.
"Saya sudah sembilan tahun menikah dengan pria pelaut dan pernah ditinggal berbulan-bulan. Jujur, banyak godaan ketika ditinggal suami yang benar-benar menjadi uji coba keutuhan rumah tangga," kata Jenny, belum lama ini.
Selain Jenny, seorang isteri pelaut lainnya bernama Lina. Lina sudah lima tahun menjalin rumah tangga dengan pria pelaut dan sudah dikarunia anak.
Sama seperti Jenny, Lina beberapa kali mendapat cobaan ketika ditinggal suami melaut. Meski terkadang miris dengan cobaan tersebut, Lina sampai sekarang masih bisa bertahan.
Jenny dan Lina mengatakan, cobaan dan godaan yang mereka alami tersebut bukan karena persoalan kesetiaan.
Meski sering ditingal, para Oliver ini memastikan mereka selalu setia menanti kedatangan suami.
Mereka pun yakin, para suami mereka juga setia dengan isteri-isteri yang ditinggalkan dan melaut memang karena menjalankan tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
Dikatakan Jenny, komunitas isteri pelaut ini menjadi wadah untuk mereka berkenalan dengan isteri-isteri yang senasib.
Mereka bisa sejenak melupakan perasaan rindu dengan suami ketika sedang berkumpul bersama.
Mereka juga akan saling bantu jika ada isteri pelaut yang sedang mengalami kesulitan. Karena tentu sulit bagi seorang isteri menjalani kehidupan di saat sang suami sedang tidak di rumah.
"Kita masih harus mengasuh anak, entah di rumah maupun saat mereka sekolah. Dengan komunitas ini, kita bisa saling derita dan suka sehingga bisa merasalan bersama," kata Jenny.
Sedikit Agak Jarak dengan Tetangga
Seperti yang dikatakan Jenny dan Lina, Oliver Palembang kebanyakan mendapat godaan dan cobaan ketika ditinggal suami pergi.
Godaan dan cobaan itu datang dari lingkungan setempat dimana mereka sering diduga menggoda suami orang lain.
Meski miris dengan tuduhan itu, para Oliver ini bisa bersabar dengan tetap menjalin silaturahmi dengan para tetangga.
Tiara, isteri pelaut yang juga bergabung dengan komunitas ini, mengatakan isteri-isteri pelaut sedikit menjaga jarak dengan pria-pria yang ada di lingkungan.
Termasuk juga dengan tidak sembarang menerima tamu pria yang datang ke rumah.
Tujuanya jelas supaya tidak mengundang pandangan dan opini negatif dari lingkungan tempat dimana para Oliver ini tinggal.
"Bukan berarti kita menjauh, cuma sedikit membatasi, khususnya untuk kaum pria. Tidak enak saja kalau sudah dipandang negatif," kata Tiara.
Dikatakan Oliver Palembang yang lain, Ocha Savitri, bersuamikan seorang pelaut memang jarang sekali mendapat apresiasi yg baik dari orang awam.
Bagi Olive, pelaut bisa dibilang sebagai profesi yang mulia. Di kitab suci Al-Qur'an malah disebut pekerjaan pelaut sebagai salah satu profeai tertua di dunia.
Menjalani pekerjaan yang keras dan terkadang tidak mendapat fasilitas adalah segelintir gambaran betapa susahnya pekerjaan seorang pelaut.
"Saat hari-hari libur seperti lebaran, suami kami ada kalanya tidak pulang karena masih terikat kontrak. Meski sedih, kita tetap bangga dengan suami yang kerja keras supaya keluarga ternafkahi," kata Ocha.(*)