Warga Ramai-ramai Ikut Pelatihan Sampah
Dalam kesempatan itu, warga diberikan pelatihan cara mengolah limbah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) alternatif.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Sebanyak 35 orang, perwakilan dari Desa/Kelurahan di Kabupaten Muaraenim, mengikuti kegiatan pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) di Balai Pemerintah Kecamatan Lawang Kidul, Muaraenim, Minggu (27/3/2016).
Dalam kegiatan tersebut, puluhan perwakilan masyarakat dengan sangat antusias mendengarkan arahan dan pengalaman dari para nara sumber yakni berasal dari Bank Sampah Barokah (BSB) Medi Rafi Andi, H Rid Aprilludin, dan Indrayadin Oktomi.
Dalam kesempatan itu, warga diberikan pelatihan cara mengolah limbah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) alternatif.
Bahan bakar yang telah jadi dapat bermanfaat, minimal digunakan dilingkup keluarga, apalagi bahan baku limbah plastik sering dan banyak dijumpai warga di lingkungan tempat tinggal masing-masing yang selama ini dikenal sangat susah terurai oleh tanah.
Camat Lawang Kidul, Drs Rahmat Noviar MSi didampingi Sekretaris H Safranudin BBA dan Kasi Pemerintahan Ispahmi mengatakan, kegiatan pelatihan teknologi tepat guna ini tujuannya adalah untuk memberikan pembelajaran dan wawasan kepada masyarakat dalam pengembangan inovasi limbah plastik yang bisa dijadikan bahan bakar minyak yang berguna.
Hal ini sangat bermanfaat untuk masyarakat, akan menambah ilmu dan wawasan mereka.
"Tahun lalu pelatihan pupuk organik, tahun ini mengolah limbah plastik dalam rangka pelatihan teknologi tepat guna tingkat kecamatan Lawang Kidul. Kegiatan ini untuk menambah wawasan dan ilmu kepada generasi muda dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)" ungkap Rahmat.
Menurut Rahmat, bahwa masalah sampah, terutama di Kecamatan Lawang Kidul ini masih menjadi dilema. Disatu sisi sebagian masyarakatnya masih ada yang membuang sampah disembarang tempat.
Disisi lain petugas kebersihan masih terbatas dan minim sarana dan prasarananya. Lanjut dia, akan tetapi pemerintah tidak akan tinggal diam dan melakukan sesuatu inovasi untuk mengurangi beredarnya sampah diwilayah ini.
Ini wajib dilakukan sejak dini, sebab jika masalah persampahan ini dibiarkan akan bisa menjadi bom waktu. Dan salah satu untuk mengurangi pasukan sampah palstik adalah sengan cara seperti pelatihan TTG kali ini. Dan hasil TTG ini, para peserta bisa ditularkan warga sekitar sehingga bermanfaat.
"Limbah plastik menjadi BBM ini merupakan inovasi dan prospek kedepan sangat bagus," ujar Rahmat.
Sementara itu, salah seorang nara sumber Meidi Rafi Andi, mengatakan limbah plastik merupakan penyumbang terbesar masalah sampah sekarang ini. Limbah tersebut susah untuk diurai dalam tanah, maka dari itu harus ada inovasi untuk mengurangi sampah-sampah plastik yang ada di sekitar.
"Pertama limbah plastik kita bakar hingga suhu 600 derajat, lalu disuling menggunakan alat sederhana, dan penjernihan. Uap hidrokarbon hasil pembakaran inilah yang menjadi minyak yang bisa digunakan untuk bahan bakar," ungkap Meidi.(*ri)