Warga Keracunan Bakso Bakar

Pedagang Bakso Bakar Keliling Nyaris Diamuk Massa

Nur (38) , pedagang bakso bakar keliling ini nyaris jadi bulan-bulanan massa akibat puluhan korban keracunan bakso bakar.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Tarso
zoom-inlihat foto Pedagang Bakso Bakar Keliling Nyaris Diamuk Massa
SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Nur (38) pedagang bakso bakar keliling di Desa Kepayang yang kini diamankan polisi.

SRIPOKU.COM.BATURAJA--- Nur (38) , pedagang bakso bakar keliling ini nyaris jadi bulan-bulanan massa akibat puluhan korban keracunan diduga mengkonsumsi bakso bakar jualan Nur.

“Alhamdulilah aku selamat setelah diamankan oleh perangkat desa , namun matonyo merah keno goco,” terang pedagang bakso bakar keliling yang beralamat di Dusun 3 Desa Tanjung Kemala Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU.

Menurut Nur, dia sudah dua minggu menjual bakso bakar di Desa Kepayang, pelanggannya mayoritas anak-anak, selama ini tidak ada masalah dengan bakso yang dijualnnya. Namun entah kenapa hari Sabtu (26/3/2016) banyak orang mengalami pusing, mual dan muntah serta ada juga yang berak-berak setelah makan bakso bakar yang dijualnya.

Menurut Nur, saat itu dia sudah mau pulang ke kampungya mengarah ke Baturaja, sampai di perbtasan Desa Kertamulya Kecamatan Lubukbatang dia disusul oleh salah seorang warga Kepayang yang menginformasikan bahwa anaknya keracunan bakso.

Awalnya Nur mengaku tidak percaya, namun tak lama berselang datang lagi warga lain yang mengabarkan kasus serupa, lalu Nur disuruh kembali ke Kepayang untuk melihat korban yang sudah berjatuhan. Sampai di Desa Kepayang, ternyata sudah puluhan anak-anak yang mengalami keluhan serupa.

Saat itulah warga setempat marah dan mencoba memukul Nur, namun ayah dua anak ini berusaha menangkis mengakibatkan warga semakin marah sehingga ada salah satu yang memukul mata Nur hingga mata Nur merah .

Warga yang emosi karena puluhan anak-anak bahkan ada yang masih balita diduga keracunan gara-gara makan bakso bakar yang jual Nur ini emosi ada yang menghancurkan gerobak Nur. 

Nur juga mengaku uang hasil penjualan bakso senilai Rp 175 ribu juga hilang. Nur lalu diamankan di rumah perangkat desa selanjutnya malam harinya diserahkan ke polisi.

Nur mengaku dirinya sangat shock mengetahui banyak anak-anak yang keracunan, “Kaki saya seraya lunglai, apalagi korbannya banyak anak-anak,” kata Nur seraya mengaku dirinya minta maaf dan pasrah dengan nasib yang menimpanya.

Menurut pengakuan Nur, dia membeli bakso itu dari temannya Anton warga Desa Banuayu Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 120 tusuk. Nur dan Anton memang sama-sama bisnis bakso bakar keliling, kalau Nur kearah Kepayang sedangkan Anton ke arah Kecamatan Lengkiti.

Bakso yang dijualnya itu baru dibuat hari itu juga, itulah sebabnya Nur mengaku heran kenapa sampai ada korban yang karacunan padahal baksonya dan bakso Anton dari adonan yang sama, namun bakso Anton tidak ada keluhan.

Terpisah Anton yang juga dipanggil ke kantor polisi mengaku pada hari Sabtu itu dia membeli ikan hidup dari pedagang ayam kemudian minta dipotong dan dibersihkan setelah itu dibawah kepenggilingan daging .

Kemudian membeli membuat bakso setelah menjadi pentulan lalu dijual ke Antoni sebanyak 120 tusuk dan Antoni sendiri membawa 300 tusuk bakso.

“Alhamdulillah bakso yang saya jual tidak ada komplain,” terang Anton seraya menambahkan dirinya memasak bakso dengan gas dan Nur dengan Arang. Baik Antoni maupun Nur mengaku sama-sama bingung kenapa bakso yang dijual Nur sampai bermasalah, apa dari saus, kecap atau sambalnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved