Pelatih Arema: Kami Dapat Empat Poin, Madura Hanya Dua Poin Tetapi Mereka yang Lolos

Ini hanya lelucon karena pastinya semua tim yang melawan Arema bermain bertahan,"

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
ISTIMEWA
Milomir Seslija 

SRIPOKU.COM -- Pelatih Milomir Seslija sedikit kesal, meski kemudian meminta pemainnya bangkit setelah gagal melaju ke semifinal. Namun dia tetap menyampaikan apa yang ia rasa janggal dalam perhelatan Piala Gubernur Kaltim.

Ia tak bisa menutupi raut kecewa lantaran timnya gagal melewati fase semifinal Piala Gubernur Kalimantan Timur (9/3). Pelatih Arema itu mengecam format trofeo yang digunakan panpel turnamen.

Dari awal, Milomir Seslija sudah tak tertarik dengan format pertandingan tiga kali 45 menit tersebut. Baginya, format trofeo dalam sebuah fase final baru ada di ajang ini.

"Jelas kami kecewa dengan regulasi semifinal yang aneh, ini hanya lelucon karena pastinya semua tim yang melawan Arema bermain bertahan," kata Milo seperti dilansir dari situs wearemania.

Seperti diketahui, Arema sukses mengalahkan Persiba Balikpapan 1-0 di 45 menit kedua, namun kalah penalti dari Madura United 4-1 usai main imbang 0-0 di 45 menit selanjutnya. MU yang menang adu penalti 5-4 atas Persiba di 45 menit pertama berhak melaju ke partai final.

"Mereka (MU dan Persiba) sebisa mungkin mempertahankan gawang agar tak kebobolan, lalu mencari peluang dan mengharapkan keberuntungan di adu tendangan penalti," kata Milo,

Ia merasa skuadnya meraih poin empat, hasil dari menang melawan Persiba 1-0 dan seri melawan Madura United.

Namun malahan Madura yang harus bermain seri pada kedua pertandingan yang lolos sebagai pemenang dari sistem trofeo ini.

"Sejak awal saya menanyakan persoalan ini kepada panitia, namun tidak ada jawaban yang pasti, dan tetap menerapkan aturan sesuai mereka," kata Milomir.

Ia mengakui bahwa dalam dua kali penampilan para pemainnya sudah bermain bagus, begitu juga dengan lawan yaitu Persiba maupun Madura, keduanya juga bermain bagus dan bisa menyuguhkan pertandingan saling melawan.

"Saya salut dengan perjuangan para pemain saya, mereka tetap saya anggap memenangi turnamen ini, meski faktanya Madura yang berhak lolos," katanya.

Senada dengan pelatih, kapten tim Arema Cronus Hamka Hamzah juga mempertanyakan regulasi pertandingan sistem trofeo yang menurutnya sangat aneh.

"Menurut saya tidak adil saja, tim kami bisa menang di pertandingan normal, namun nyatanya harus kalah dengan tim lain yang menang melalui adu penalti," kata Hamka.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved