Nominasi Oscar "The Revenant", Suratan Takdir Leonardo DiCaprio

Bagi Leonardo DiCaprio, The Revenant (2015) bisa jadi bukan cuma film yang dibintangi, namun juga suratan takdir yang dijalani. Karakter Hugh Glass,

Editor: Bedjo
STYLECASTER.COM
Leonardo DiCaprio. 

SRIPOKU.COM - Bagi Leonardo DiCaprio, The Revenant (2015) bisa jadi bukan cuma film yang dibintangi, namun juga suratan takdir yang dijalani.

Berita Lainnya: Nominasi Film-film Terbaik Academy Award 2016

Karakter Hugh Glass, seorang pemburu kulit binatang di era ketika bangsa Indian masih menguasai Amerika Utara, begitu melekat dengan Leo saat ini. Keduanya sama-sama penyintas.

Seperti Hugh Glass yang berusaha bertahan hidup setelah diserang beruang, Leo juga bertahan untuk membintangi film berkualitas.

Leo bertahan untuk terus meningkatkan kualitas aktingnya, yang dianggap banyak kritikus sudah berada di puncak saat membintangi The Wolf of Wall Street (2013).

Dalam film besutan Martin Scorcese itu, Leo memang gemilang. Namun, dalam beberapa scene, aktor kelahiran 11 November 1974 itu terlihat begitu tipikal dengan peran sebelumnya.

Karakter pialang Jordan Belfort yang diperankan, menghadirkan kesan yang sama saat Leo berperan sebagai Jay Gatsby di Great Gatsby (2013), Calvin Candie dalam Django Unchained (2012), bahkan bos FBI, J Edgar Hoover, dalam J Edgar (2011).

Meski begitu, tetap sebuah kejutan ketika dikalahkan oleh Eddie Redmayne dalam Academy Awards tahun lalu, Leonardo DiCaprio sontak dijadikan lelucon.

Berbagai meme muncul untuk mengolok kegagalan ketiga Leo dalam upaya meraih "Best Actor" di ajang yang dikenal dengan sebutan Oscar. Padahal, Eddie Redmayne memang berakting jenius sebagai Albert Einstein muda dalam Theory of Everything (2014).

"Olok-olok" publik terhadap Leonardo seperti serangan beruang yang menghantam Hugh Glass. Namun, hal itu tidak lantas membuatnya terkapar.

Upaya untuk sintas
Adalah Alejandro Gonzalez Iñárritu yang menjadi alasan Leonardo DiCaprio untuk menjadikan The Revenant sebagai upayanya untuk sintas.

Saat sutradara asal Meksiko itu menawarkannya untuk jadi bintang utama, Leo memang tidak langsung menerima. Naskah itu sempat dipertimbangkannya beberapa lama.

Keahlian Iñárritu yang menampilkan sinematografi bak puisi, serta komitmen Inarittu yang tinggi terhadap sebuah karya yang dipegang, menjadi alasan Leo menerima pinangan itu.

"Saya baca lagi, kembali bertemu dia, dan memutuskan untuk terlibat dalam hal yang saya anggap seperti salah satu fase dalam hidup saya ketimbang sebuah film," tutur Leonardo Dicaprio, dalam sebuah wawancara khusus dengan Wired.

"Karena film itu sangat epic dalam semua kata yang mampu diucapkan," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved