Ini 7 Upaya yang Dilakukan Dinkes Sumsel dalam Menghadapi Demam Berdarah

Yang patut dicontoh dilakukan Singapura. Meski di negara itu sempat booming DBD.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Kadinkes Sumsel dr Lesty Nurainy Apt MKes. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel mengaku telah melakukan langkah-langkah mengantisipasi musim Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sebanyak 7 upaya yang dilakukan Dinkes Sumsel Tahun 2015 yakni:

1). Membuat Surat Edaran ke Gubernur tentang kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD,

2). Membuat Surat kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD ke dinas kabupaten/kota se-Sumsel.

3). Memberikan bantuan logistik larvasida sebanyak 4009kg ke kabupaten/kota.

4). Memberikan bantuan logistik insektisida sebanyak 7250liter ke kabupaten/kota.

5). Memberikan bantuan logistik RDT DBD sebanyak 2720 test ke kabupaten/kota.

6). Memberikan bantuan berupa fogging untuk kasus yang ada (sesuai SOP) ke kabupaten/kota.

7). Mengajak masyarakat melalui media massa untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk DBD.

"Kegiatan preventif mengaktifkan partisipasi masyarakat. Hari ini kita ajak media diharapkan membantu menyampaikan segala sesuatu. Contoh seperti sekarang ini DBD. Jangan meningkat. Kalau bisa diatasi dengan baik," ungkap Kadinkes Sumsel dr Lesty Nurainy Apt MKes didampingi Joko dan BPLK, dr Icon, dr Tris, dr Amel dari KKP. Kasi P2P Dinkes Sumsel Mulyono, Jumat (5/2/2016).

Menurutnya Surat Edaran Gubernur ke kabupaten/kota itu untuk mensiagakan kalau ada kasus DBD sejak Oktober 2015.

"Melakukan apa yang mesti kita lakukan. DBD harus kita atasi bersama. Faktor utama penyebab DBD itu sendiri nyamuk Aedes Agypti. Memotong tali rantainya. Kalau bisa dicegah dari jentik-jentik. Kalau fogging itu untuk nyamuk dewasa. Petugas Jumantik kita aktifkan. Tapi tidak banyak. Kita-kita ini ikut aktif," kata Lesti.

Lesti menginformasi yang patut dicontoh dilakukan Singapura. Meski di negara itu sempat booming DBD.

"Perlu kita simak negara ini bisa menjadikan nol. Kalau ada jentik-jentik didenda sekian dolar. Ada petugas periksa sampai ke pot bunga. Itu sangat manjur. Penderita di rumah sakit itu dikarantina karena cepat menyebar. Karena musim dingin ke musim panas.bSaya mengimbau untuk siap siaga secara SDM maupun logistiknya," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved