Tiga Warga di OKI Meninggal Dunia Karena DBD

Tiga warga kena serangan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Bumi Bende Seguguk Ogan Komering Ilir (OKI) meninggal dunia.

Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso
zoom-inlihat foto Tiga Warga di OKI Meninggal Dunia Karena DBD
SRIPOKU.COM/MAT BODOK
Kabid Yankes Ubaidillah melakukan fogging, guna mengantisipasi nyamum demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan Kayuagung secara bergiliran. Tampak anak-anak menyaksikan fogging.

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG – Tiga warga kena serangan nyamuk  Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Bumi Bende Seguguk Ogan Komering Ilir (OKI)  meninggal dunia.

Sementara 71 pasien lainnya yang terdata di Dinas Kesehatan OKI selama Januari positif terjangkit DBD masih menalani perawatan di puskesmas setempat termasuk sudah ada yang membaik dan pulang ke rumah.

Untuk itu, pihak kesehatan terus melakukan fogging di lingkungan untuk mematikan nyamuk berbahaya, Senin (25/1/2016).

Ketiga pasien tersebut yakni, Bambang Irawan (31) warga Desa Tanjung Laut Kecamatan Tanjung Lubuk, pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan di RSUD Kayuagung, seminggu yang lalu.

Kemudian, anak perempuan berumur sekitar 8 tahun warga Desa Tanjung Lubuk Kecamatan Kayuagung, korban meninggal 2 hari yang lalu saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung, yang belum sempat dirawat.

Lalu, Rizki warga Desa Muara Burnai Kecamatan Lempuing Jaya meninggal saat menjalani perawatan di Puskesmas Lempuing.

Salah satu orang tua korban yang meninggal Adam mengatakan, anaknya Bambang sempat dirawat di RSUD Kayuagung pada tanggal 1 Januari 2016 lalu, beberapa hari dirawat, kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang.

“Kemudian pada tanggal 17 Januari anak saya demam lagi dan kami bawa lagi ke RSUD Kayuagung, dan akhirnya nyawanya tidak lagi tertolong,” kata Adam.

Masih kata Adam, menurut dokter yang merawatnya, bahwa anaknya terkena DBD, sampai saat ini lingkungan tempat tinggal kami belum juga di fogging atau ditebar bubuk abate oleh pihak dinas kesehatan maupun puskesmas terdekat.

Kadin Kesehatan HM Lubis didampingi Kabid Yankes Ubaidillah mengatakan, belakangan ini kasus DBD di OKI mengalami peningkatan yang signifikan.

“Memang ada pasien yang meninggal dunia, oleh sebab itu kita bertindak cepat dengan melakukan fogging masal dan membagikan bubuk abate ke lokasi yang merupakan rawan serangan DBD,” kata Lubis.

Dari data yang dirangkum dari seluruh puskesmas di Kabupaten OKI ada kurang lebih 71 pasien DBD yang kita tangani, kasus terbanyak berasal dari Kayuagung.

“Di Kayuagung terdata sebanyak 20 pasien, dari 71 pasien DBD di OKI, penanggualangan yang kita lakukan, yakni melakukan sosialiasi ke 24 titik atau sekolah yang ada di Kayuagung sosialisasi 3M plus, kemudian melakukan foging masal dan membagikan bubuk abate,” ujar Lubis.

Warga yang terserang DBD, menurut Lubis, sudah ditangani tim medis dengan dilakukan perawatan. Pihaknya juga menghimbau masyarakat berperan aktif dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran jentik-jentik nyamuk penyebab penyakit DBD ini.

“Dengan fogging ini kami rasa upaya kita kurang maksimal, karena hanya membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Upaya yang efektif yakni melakukan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur serta membiasakan untuk menggunakan kelambu di saat tidur dan memakai lotion anti nyamuk,” timpal Ubaidillah kepada masyarakat di wilayah OKI, apa lagi kawasan di wilayah perairan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved