Masyaallah! Tukang Sapu di Mekkah Ini Jadi Miliuner Dalam Sekejap

Kalaupun tidak ada, mereka pun antusias untuk mendengarkan pengalaman selama berhaji, apakah mengalami kejadian-kejadian aneh dan sebagainya...

Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Darwin Sepriansyah
foto: Sabq
Marimir Husain berpelukan dengan saudara kandungnya yang telah insyaf (foto: Sabq) 

SRIPOKU.COM --- Mungkin sudah menjadi tradisi bagi orang Indonesia, setiap kali ada seseorang yang menunaikan ibadah haji pasti yang ditanyakan adalah oleh-oleh dari tanah suci itu.

Kalaupun tidak ada, mereka pun antusias untuk mendengarkan pengalaman selama berhaji, apakah mengalami kejadian-kejadian aneh dan sebagainya.

Sebab, terkadang selalu ada cerita haru ataupun hikmah yang kerap bisa diambil pembelajaran bagi umat manusia. Sepertihalnya kisah seorang tukang sapu yang tiba-tiba menjadi miliuner, seperti dilansir dari fanspage 'CALOSA BusanaMuslim'

Berikut ceritanya:

Kisah ini terjadi waktu Musim haji tahun 2012 lalu, seperti yang diangkat di koran al-Sabaq terbiatan Saudi Arabia tanggal 17 Dzhuhjjah lalu (02/11/2012).

Syahdan, seorang pria bernama Marimir Husain Jihar tengah menyapu jalanan kota Mekkah yang penuh debu. Ia membersihkan jalanan kota suci ini dari kotoran dan sampah-sampah yang dibuang manusia atau yang diterbangkan angin sepanjang waktu.

Sudah 5 tahun, pekerja imigran asal Bangladesh itu melakoni pekerjaan bersahaja tersebut, pekerjaan yang dipandang sebelah mata orang orang lain. Di Arab Saudi, orang Bangladehs sering disebut sebagai “Benggali”. Orang Indonesia pun memanggil mereka dengan sebutan demikian.

Rekan-rekan sekerja Marimir tidak pernah tahu asal-usul marimir, sebab ada ratusan ribu (atau mungkin jutaan) orang Benggali yang menjadi buruh kasar di negeri Haramain ini.

Sampai pada suatu hari di musim haji 2012. Ketika Marimir asyik menyapu jalanan di sekitar wilayah Tan’im, tempat di mana orang-orang akan memulai (miqat) ihram untuk Umrah, suatu kejadian tak terduga terjadi.

Seorang pria tua berteriak dari seberang jalan memanggil nama Marimir. Pria itu berpakaian Ihram, terlihat hendak melaksanakan ihram untuk Umrah. Dari postur tubuhnya, pria tua itu jelas berkebangsaan Bangladeh.

“Marimir…! Marimir…! Marimir….!” Teriak pria tua berkali-kali dari seberang jalan. Namun karena banyaknya manusia dan lalu linta yang sibuk, Marimir tidak mendengarnya.

“Marimir…! Marimir…! Marimir…!” Pria tua itu kembali berteriak. Kali ini ia berlari ke arah Marimir menghadang jalan.

Aksi pria tua itu mengundang perhatian banyak orang di Tan’im, termasuk dari rekan-rekan pria tua itu sendiri. Mereka heran, bagaimana ia mengenali seorang penyapu jalan di kota suci ini.

Tanpa peduli, ia terus berlari tanpa menghiraukan mobil-mobil yang melaju kencang. Orang-orang berteriak memperingatkannya, karena aksinya itu mengganggu lalu lintas.

“Marimir…!”. Ujar si pria tua tanpa henti.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved