Tahun Baru tak Perlu Hura-hura
Menurut Ravica Ariestia Wulandari, perayaan pergantian tahun baru akan lebih bijaksana jika tidak dilakukan secara berlebihan.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Tarso
Hanya tinggal hitungan hari saja, tahun 2015 akan segera berlalu. Biasanya pada momen pergantian atau perayaan tahun baru, masyarakat kerap kali mengisinya dengan berbagai kegiatan, seperti pesta kembang api, bakar jagung, membuat pesta, hingga berkonvoi mengelilingi kota dengan kendaraan roda dua atau roda empat.
Namun menurut Ravica Ariestia Wulandari, perayaan pergantian tahun baru akan lebih bijaksana jika tidak dilakukan secara berlebihan.
"Pada dasarnya sih kembali ke pribadi masing-masing, namun alangkah bijaksananya jika perayaan tahun baru dimaknai sebagai sebuah momen untuk kita mengintrospeksi diri, apa saja yang harus diperbaiki dan apa yang sebaiknya dilakukan ditahun berikutnya. Intinya momen tahun baru tak perlu berhura-hura sampai membawa hal negatif," ujarnya, Selasa (29/12) saat dihubungi melalui ponselnya.
Gadis kelahiran Bandung 28 Maret 1989 ini juga mengatakan, momen tahun baru kerap kali pula dijadikan ajang bagi anak muda untuk melakukan konvoi menggunakan kendaraanya.
Tak jarang menjelang detik-detik pergantian tahun, suasana lalu lintas menjadi macet total, dikarenakan banyaknya masyarakat yang tumpah ruah dipusat-pusat keramaian.
Dikatakan Vica, saat momen pergantian tahun biasanya Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak akan penuh dengan lautan manusia yang ingin menikmati kembang api dilangit Palembang.
Namun, karena saking membludaknya kerap kali membuat kondisi jadi tak kondusif dan riskan dengan tindakan kriminal juga.
"Kalau memang tidak terlalu penting, usahakan tetap berada dirumah saja pada tahun baru nanti. Lagian kumpul bersama keluarga dirumah jauh lebih baik, daripada harus ikut-ikut konvoi," jelas mantan Runner Up 1 Putri Wirausaha Kreatif Indonesia 2013 ini.