Diperkirakan 800 WNI Gabung ISIS

Menurut Luhut, berbagai media dan saluran komunikasi telah digunakan untuk ISIS untuk merekrut anggotanya.

Editor: Soegeng Haryadi

SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini terdapat 800 warga negara Indonesia yang bergabung dengan kelompok radikal ISIS.

Menurut Luhut, berbagai media dan saluran komunikasi telah digunakan untuk ISIS untuk merekrut anggotanya.

"Media sosial paling sering digunakan. Misalnya di Korea, WNI ditangkap karena menggunakan media sosial yang terkait gerakan radikal," ujar Luhut di Hotel Sahid Jakarta, Senin (30/11/2015).

"Kita harus awasi benar, karena tanpa disiplin, semua akan kacau," ucapnya.

Menurut Luhut, apa yang terjadi di Paris beberapa waktu lalu bisa juga terjadi di mana-mana, termasuk Indonesia.

Untuk itu, diperlukan penanganan sejak awal, seperti melakukan pengawasan secara berjenjang.

Adapun, beberapa media yang digunakan kelompok-kelompok radikal untuk merekrut anggotanya selain media sosial, misalnya melalui pendidikan di sekolah, agama, secara perorangan, melalui surat kabar, buku, serta tawaran pendidikan dan gaji yang tinggi.

"Ini harus dicegah secara komprehensif. Perlu kerja sama dengan NU, Muhammadiyah, BNPT, kerja sama intelijen, dan melakukan operasi penumpasan seperti di Poso," kata Luhut.

Dari sebanyak 800 WNI yang bergabung di Suriah, sebanyak 284 telah teridentifikasi, dan 516 masih membutuhkan penyelidikan lagi.

Sementara itu, sebanyak 52 orang WNI telah teridentifikasi sebagai korban tewas setelah bergabung di Suriah.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved