Piala Jenderal Sudirman
S-Man Nilai Sriwijaya FC Kalah karena Pelatih
Jadi percuma pemain bagus, jika kita tidak ada siasat. Kita tidak bisa bertempur.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kekalahan Sriwijaya FC (SFC) memang membawa luka tersendiri baik bagi pemain, jajaran pelatih, manajemen hingga suporter yang mengaku sangat kecewa.
Seperti yang diungkapkan Ketua kelompok suporter Sriwijaya Mania (S-Man), Edy Ismail.
Menurutnya, yang membuat SFC kalah dua kali berturut-turut lantaran ketidakcakapan pelatih merancang strategi, mengimbangi strategi lawan.
Menurut Edy, strategi yang diterapkan pelatih tidak terlihat dalam dua laga terakhir.
Melawan Arema, semua permainan tidak jelas apakah akan menggunakan bola pendek, atau bola panjang.
Semua terlihat panik dan yang paling miris saat pertahanan yang terlalu ke dalam, seakan memberi peluang bagi lawan.
"Jadi percuma pemain bagus, jika kita tidak ada siasat. Kita tidak bisa bertempur. Begitu juga dengan SFC, bagaimana mau bertanding jika tidak ada startegi di lapangan," ujarnya, Kamis (26/11/2015).
Dikatakan Edy, kekalahan SFC dari Persija pada laga Piala Jenderal Sudirman semalam adalah disebabkan kesalahan pelatih. Seperti layaknya Real Madrid yang kalah dari Barca.
Bukan karena pemain Madrid kalah, tapi strategi dari pelatih yang sudah terbaca, atau startegi pelatih yang kalah kelas.
"Menurut saya ini salah pelatih," ungkap Edy.