Satelit Pantau 14 Titik Api di Sumsel

Dengan semakin kecilnya titik api, tetapi operasi pemadaman api masih terus dilakukan baik melalui jalur darat maupun udara.

Penulis: Husin | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Kondisi udara Kota Palembang hingga hari ini, Senin (9/11/2015) mulai terlihat terang dan tidak berasap lagi. Seperti yang terlihat kawasan Masjid Agung Palembang dengan Air Mancur kembali memperindah kota Palembang di waktu malam. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga pukul 16.00, Senin (9/11/2015), memantau 14 lokasi titik api (hotspot).

Dari jumlah itu, di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terdapat 12 titik, sedangkan dua lagi berada di Banyuasin dan Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS).

Wakil Komandan Posko Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) Sumsel H Yulizar Dinoto dalam rilis yang dikirim ke redaksi menyebutkan, data dari BMKG yang menggunakan satelit Terra Aqua, terdapat 14 titik yang tersebar di Kabupaten OKI 12 titik, Banyuasin satu titik dan OKU Selatan satu titik. Sedangkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di level 14 (kategori sedang) dari BLH, jarak pandang 8 Km (pukul 16.00) dan suhu 34 derajat celsius.

"Cuaca di Sumsel umumnya berawan. Untuk kadar udara, BLH menilainya sedang. Itu artinya tidak berbahaya," katanya, Senin (9/11/2015).

Dengan semakin kecilnya titik api, tetapi operasi pemadaman api masih terus dilakukan baik melalui jalur darat maupun udara. Termasuk sejumlah helikopter dan pesawat dikerahkan untuk operasi pemadaman api.

"Setiap heli, kita kerahkan ke lokasi titik api dengan lokasi dan sasaran pemadaman," kata Yulizar.

Misalnya, ungkap Pj Bupati Ogan Ilir (OI) ini, operasi udara dengan Helikopter Bolkow ditugasi memadamkan api di area Palembang dan Ogan Ilir, Helikopter Mi-18 (Selapan, OKI), Helikopter Mi-17 ke Air Sugihan (OKI), dan Helikopter Puma di Pedamaran OKI.

Sementara untuk pemadaman dengan pesawat tetap dipakai pesawat Air Tracktor dengan wilayah operasi Banyuasin. Sementara pesawat Amphibi BE-200 ke Air Sugihan, OKI.

"Khusus untuk operasi hujan buatan atau TMC, kita masih pakai pesawat Cassa 212," katanya.

Selain sudah maksimal yang dilakukan teman-teman di lapangan, ungkap Yulizar, hujan tetap menjadi harapan. "Kita harapan hujan turun merata di Sumsel," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved