Dibalik Ketenaran Si Unyil, Ternyata Hidup Pak Raden Morat-marit

Bahkan, untuk biaya berobat atas sakit yang dideritanya, Suyadi sempat menawarkan lukisannya kepada Presiden Joko Widodo .....

Editor: Budi Darmawan
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Suyudi atau biasa dikenal Pak Raden menjelaskan mengenai sketsa karyanya yang dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (25/4/2013). Sebanyak 60 karya yang dipamerkan tersebut merupakan pengamatan dan pengalaman Suyudi selama di Perancis (1961-1964). Pameran akan dilaksanakan hingga 5 Mei. 

SRIPOKU.COM, JAKARTA -Tokoh kenamaan drs Suyadi atau Pak Raden meninggal dunia di RS Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015) malam. Dia wafat dalam usia 82 tahun.

Masyarakat mengenalnya sebagai tokoh antagonis dalam tayangan serial boneka Si Unyil. Sosoknya selalu lekat dengan suara berat yang khas, kumis tebal, dan berkostum beskap Jawa.

Meski tayangan serial Si Unyil telah tamat, Pak Raden tetap melegenda hingga sekarang, khususnya bagi mereka yang pernah menikmati Si Unyil yang rutin ditayangkan tiap Minggu pagi.

Padahal, keseharian pria jebolan Seni Rupa ITB ini tak sekadar mengisi suara tokoh Pak Raden. Dia juga jago gambar. Mantan anggota staf pengajar Seni Rupa ITB ini sempat merilis buku yang berisi coretan sketsanya saat menempuh pendidikan di Paris, Perancis.

Sayang, pada hari tuanya, Pak Raden harus berjuang mengatasi kondisi ekonominya. Dia sempat memperjuangkan hak cipta Si Unyil yang dikuasai Pusat Film Negara (PFN). Namun, perjuangannya mentok.

Bahkan, untuk biaya berobat atas sakit yang dideritanya, Suyadi sempat menawarkan lukisannya kepada Presiden Joko Widodo yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau lukisan ini laku, saya gunakan untuk berobat kaki saya," kata Pak Raden di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved