Terpapar Kabut Asap, 16 Bayi Derita ISPA

"Kasihan kan mereka, ndak bisa ke mana-mana. Kalau kita masih bisa masuk ke dalam rumah dan pakai masker,"

Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Tampak kepulan asap berwarna hitam membubung tinggi di lokasi tempat penumpukan barang bekas milik pengepul barang bekas Alex Hengsing di Airkarang, Kecamatan Baturaja Timur, Rabu (28/10/2015). 

SRIPOKU.COM-Kabut asap berkepanjangan yang terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, juga berdampak langsung pada kesehatan satwa.

Deni Kurniawan, Manager Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng, mengatakan, sepanjang kabut asap saat ini, sebanyak 16 individu bayi orangutan menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

"16 bayi orangutan terserang ISPA. Saat ini sudah mulai membaik, tapi masih dalam masa pemulihan oleh tim medis" kata Deni, Rabu (28/10/2015).

Sejak diselimuti kabut asap, lanjutnya, tim medis BOSF bekerja secara maksimal. Siang malam mengamati kondisi orangutan yang ada di dalam kandang.

"Kalau ada yang terlihat lesu langsung dites darah. Kalau ada yang sakit langsung diobati, tim medis bekerja siang malam" kata Deni.

Selain menyerang bayi, kabut asap juga menyebabkan orangutan dewasa menjadi panik dan stress. Gejala stres tersebut terlihat ketika orangutan mulai menggebrak-gebrak dinding kandang. Bahkan, tak jarang orangutan membanting mainan yang ada di dalam kandang.

"Kasihan kan mereka, ndak bisa ke mana-mana. Kalau kita masih bisa masuk ke dalam rumah dan pakai masker," kata Deni.

Saat ini, pusat rehabilitasi orangutan Nyaru Menteng dihuni sebanyak 138 individu orangutan. Beberapa diantaranya ada yang sudah menyelesaikan sekolah dan siap untuk dilepasliarkan.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved