Mempelai Pria Batalkan Pernikahan, Resepsi pun Diubah jadi Pesta Tunawisma
Alih-alih panik dan bersedih, sang calon pengantin wanita dan pihak keluarga melakukan sesuatu yang tak diduga.
SRIPOKU.COM – Hal yang umum terjadi menjelang resepsi pernikahan adalah calon pengantin dan keluarga sibuk mempersiapkan segala hal agar terhelat sempurna dan berkesan.
Salah satu langkah pertama yang biasanya dilakukan oleh calon pengantin sebelum menyebar undangan adalah memesan gedung pernikahan dan katering.
Namun, apa yang terjadi jika tiba-tiba resepsi pernikahan dibatalkan, sementara gedung sudah dipesan dan hidangan sudah disiapkan?
Beberapa waktu lalu, seorang calon mempelai wanita yang berasal dari Sacramento di negara bagian California, Amerika Serikat, harus menelan “pil pahit” bahwa sang mempelai pria tiba-tiba memutuskan untuk membatalkan pernikahan.
Alih-alih panik dan bersedih, sang calon pengantin wanita dan pihak keluarga melakukan sesuatu yang tak diduga.
Kari Duane mendapat panggilan telepon dari sang putri, Quinn, yang mengabarkan bahwa sang mempelai pria memutuskan untuk membatalkan pernikahan.
Setelah berunding dengan Quinn, Kari segera memutuskan apa yang harus dilakukan, mengingat biaya sebesar 35.000 dollar AS atau setara Rp 466 juta sudah dibayarkan untuk menghelat resepsi pernikahan.
Dua hal utama yang harus dinikmati atau ditinggalkan adalah hidangan dan lokasi resepsi pernikahan.
Jadi, Kari memutuskan untuk mengundang para tunawisma untuk hadir ke lokasi resepsi pernikahan di Citizen Hotel Sacramento. Para tunawisma hadir untuk menikmati suasana pesta di hotel bintang empat yang seharusnya untuk resepsi pernikahan sang putri.
Para tamu disuguhkan berbagai hidangan yang mewah dan lezat, seperti hidangan pembuka, salad, kembang kol, gnocchi, salmon, dan steak.
Tentu saja, pesta "dadakan" ini membuat para tunawisma yang hadir sebagai tamu merasa luar biasa bahagia. Sebab, menyantap hidangan mewah dan lezat merupakan hal yang sulit mereka wujudkan.
"Ketika Anda mengalami masa sulit dan harus berjuang untuk melakukan sesuatu bagi diri sendiri dan keluarga, ini benar-benar sebuah berkah," ujar Rashad Abdullah, seorang pria tunawisma yang hadir beserta istri dan kelima anaknya.
Quinn, sang calon mempelai wanita, memutuskan untuk tidak menghadiri pesta tersebut karena masih merasa sakit hati akibat pembatalan pernikahan.
Namun, bagi Kari, rasanya sangat menyenangkan ketika dia dan keluarganya dapat memberikan sesuatu yang positif dari situasi yang amat menyedihkan.
"Saya merasa sakit kepala dan sakit hati karena kondisinya (Quinn), tapi saya akan memetik hal baik dari ini. Saya akan melakukannya," ungkap Kari.
