Dishut Sumsel Klaim Kabut Menipis karena Titik Api Menurun

Karena dari pantauan di lapngan, jumlah hotspot di Sumsel tidak sebanyak yang dirilis dari pusat.

Penulis: Welly Hadinata | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/ZAINI
Kabut asap di sebagian kawasan kota Palembang seperti di Jalan Demang Lebar Daun dan mulai berkurang sejak pukul 10.00, Sabtu (3/10/2015). Kabut asap juga terlihat mulai berkurang, kemarin sekitar pukul 08.00 pagi hingga siang. Tapi pada sore hari kabut kembali tebal hingga hingga malam hari. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kondisi kabut asap yang terjadi di wilayah Sumsel, mulai menunjukan perubahan menurun.

Berdasarkan data dari Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (PKLH) Dinas Kehutanan (Dishut) Sumsel, jumlah hotspot yang ada di wilayah Sumsel terpantau hanya ada 37 titik.

"Untuk saat ini yang terpantau melalui satelit NOAA hanya ada 37 hotspot. Itu pun didominasi di wilayah Muba dan OKI, karena Muba dan OKI wilayahnya merupakan lahan gambut," ujar Achmad Taufik, Kepala UPTD PKLH Dishut Sumsel, Senin (5/10/2015).

Taufik mengatakan, terkait data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang merilis wilayah Sumsel memiliki titik api terbanyak di terbanyak titik api, tentu tidak signifikan yang tidak sesuai kondisi di lapangan. Karena dari pantauan di lapngan, jumlah hotspot di Sumsel tidak sebanyak yang dirilis dari pusat.

"Memang kita akui di Sumsel pada akhir bulan September lalu kabut asap pekat. Tapi untuk awal Oktober ini jumlah hotspot tidak begitu banyak. Untuk hari Minggu (4/10/2015), hotspot yang terpantau di Sumsel hanya 110 titik. Berbeda dengan pantauan dari pusat yang merilis ada 1.000 titik hotspot," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved