Health

Otoriter, Sebabkan Anak Tak Bahagia

Pola asuh yang diterapkan orangtua pada anak-anaknya akan berdampak besar pada kehidupannya. Anak yang mendapat pola asuh otoriter atau terlalu

Editor: Bedjo
zoom-inlihat foto Otoriter, Sebabkan Anak Tak Bahagia
www.anneahira.com
Ilustrasi, Anak yang mendapat pola asuh otoriter atau terlalu dikontrol cenderung tumbuh tidak bahagia dan kurang mandiri.

SRIPOKU.COM - Pola asuh yang diterapkan orangtua pada anak-anaknya akan berdampak besar pada kehidupannya. Anak yang mendapat pola asuh otoriter atau terlalu dikontrol cenderung tumbuh tidak bahagia dan kurang mandiri.

Hasil studi terhadap ribuan orang di Inggris yang diikuti mulai saat mereka remaja sampai usia 60-an menunjukkan, anak yang sejak kecil selalu dikontrol kehidupannya ternyata tidak bahagia dan memiliki kesehatan mental yang rendah.

Efek jangka panjang dari pola asuh yang keliru itu mirip dengan kondisi mental orang yang pernah ditinggal meninggal oleh seseorang yang dekat dengannya.

Dr.Mai Stafford dari University College London yang melakukan penelitian ini mengatakan, orangtua harus menyesuaikan perilakunya. "Mereka yang memiliki orangtua yang hangat dan responsif pada kebutuhan anaknya tumbuh menjadi orang yang memiliki kepuasan hidup dan kesejahteraan mental lebih baik," katanya.

Contoh dari pola asuh yang otoriter antara lain tidak memperbolehkan anak membuat keputusan atau pendapat sendiri, anak tidak boleh memiliki privacy, dan menuntut disiplin dari anak-anaknya.

Memang pada dasarnya tidak ada satu tipe pola asuh yang ideal. Orangtua bisa mengombinasikan beberapa tipe pola asuh, sesuai dengan kondisi anak. Misalnya saja, pola asuh otoriter bisa diterapkan untuk anak yang memiliki masalah perilaku atau berkaitan dengan aturan jam malam.

Walau di mata orangtua anak-anak tidak memiliki pengalaman, namun mereka seharusnya tetap diberi hak memberikan pendapat. Orangtua boleh memberi masukan, termasuk konsekuensi dari keputusan yang akan diambil, tapi pengambilan keputusan tetap berada di tangan anak. Hal ini bisa melatih kemandirian anak.
Sumber : Dailymail

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved