Pemkab OKI Lakukan Pemantauan Hotspot Melalui Udara
Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI) melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya dengan patroli melalui udara.
Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG --- Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI) melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya dengan patroli melalui udara.
Patroli yang keempat kalinya dilakukan Pemerintah Daerah bersama PT SBA Wood untuk meninjau sejumlah titik hotspot yang berada di Bumi Bende Seguguk.
“Hasil pemantauan hari ini belum ditemukan titik api di wilayah Kabupaten OKI, namun kita melihat areal rawan terbakar di kawasan margasatwa padang sugihan hingga kebantaran sungainya,” kata Kepala BPMPD OKI Azhar SE usai melakukan pantauan udara di wilayah Tanjung Lubuk, Tulung Selapan dan Air Sugihan, Senin, (3/8/2015).
Effendi dari PT SBA Wood mengatakan, patroli ini untuk keempat kali mereka lakukan di wilayah Kabupaten OKI bersama Pemda OKI.
“Kita terus lakukan pemantauan lewat udara, agar mampu memantau dan memantau hot spot yang ada,” ungkapnya.
Peninjauan tersebut dilakukan guna mengetahui situasi titik api yang berada di kawasan Ogan Komering Ilir. Langkah ini dilakukan Pemkab OKI bersama Pemprov Sumsel untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran yang meluas di OKI, agar tidak terjadi kabut asap seperti di tahun sebelumnya.
Sebelum berangkat ke lokasi tim pemantau dilepas Bupati OKI H Iskandar SE di lapangan taman segi tiga emas Kayuagung. Bupati dan tim pemantau melakukan diskusi untuk menetapkan titik pantau.
Dikatakan Iskandar beberapa daerah rawan kebakaran di wilayah OKI harus terus dipantau perkembangan titik apinya seperti di Kecamatan Tulung Selapan, Cengal dan Air Sugihan.
Sekda OKI H Husin SPd MSi yang juga turut terbang memantau dari udara menyebutkan, dari hasil patroli udara tidak terdapat titik api, namun ada areal bekas terbakar yang cukup luas areal tersebut semuanya bermuara di bantaran sungai.
"Dari pantauan tidak ada titik api, hanya saja lahan semak belukar sudah mulai mengering. Begitu juga tanah sudah mulai retak akibat kekeringan," tandas Husin.