Agar Tidur Menjadi Ibadah, Bukan Sekedar Pelepas Lelah
Jika rata-rata usia umat manusia sekitar 60 tahun dan sepertiganya untuk tidur, artinya 20 tahun waktu itu terbuang percuma.
SRIPOKU.COM-- Kebanyakan dari manusia menghabiskan sepertiga bagian dalam 24 jam sehari untuk tidur, ketimbang untuk hal-hal yang bermanfaat dan ibadah.
Bayangkan jika rata-rata usia umat manusia di jaman Nabi Muhammad ini sekitar 60 tahun dan waktu yang digunakan untuk tidur sekitar 8 jam dalam sehari, artinya 20 tahun dipergunakan untuk tidur dan terbuang percuma.
Seperti diketahui, kebanyakan orang—terutama di Indonesia—tidur mulai pada pukul 20.00 malam dan bangun sekitar pukul 05.00 pagi.
Iya kalau bangun tidur jam 05.00 pagi. Pasalnya, tidak sedikit di antara kita yang masih suka bangun tidur di atas jam 05.00 hingga ada yang telat dan tertinggal shalat shubuh.
Nah, kalau misalnya, rata-rata tidur 8 jam sehari itu dikali dengan masa usia rata-rata manusia yang mencapai 60 tahun, maka setidaknya kita menghabiskan masa 20 tahun untuk hanya tidur. Saya ulangi lagi: kita menghabiskan waktu 20 tahun hanya untuk tidur!
Sekarang, kita hitung lagi berapa banyak waktu yang kita manfaatkan untuk ibadah. Jika 20 tahun kita manfaatkan untuk tidur, maka sisa 40 tahun. Coba bayangkan berapa waktu untuk ibadah, berapa lama untuk belajar menuntut ilmu, dan berapa tahun waktu yang dihabiskan untuk main-main dan mencari kehidupan duniawi! Tentu jawabnya berbeda-beda. Tergantung pribadi masing-masing. Sebab, biasanya, manusia punya jadwal hidup (life schedule) masing-masing.
Namun beruntungnya dari sudut pandang Islam, waktu tidur ini pun bisa berbuah pahala, asalkan mengikuti aturan-aturan yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasulullah Saw.
Syaikh Fuad ‘Abdul Aziz Asy Syalhub, dalam Kitabul Adab, Bab Al Adab An Naum, mengatakan Allah dan Rasul telah mengajarkan banyak amalan ringan sebelum tidur yang apabila amalan tersebut dilakukan akan bernilai pahala di sisi Allah.
Berikut akan dibawakan beberapa amalan yang bisa dilakukan oleh seorang muslim ketika hendak tidur.
- Menutup Pintu, Memadamkan Api (Lampu), dan Menutup Bejana
Dianjurkan bagi seorang muslim untuk menutup pintu, memadamkan api (lampu), dan menutup bejana yang ada di rumahnya sebelum tidur. Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana makanan dan minuman.”(HR Bukhori-Muslim).
- Berwudhu
Anjuran untuk berwudhu sebelum tidur dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Al Baro’ bin ‘Azib bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Membersihkan Tempat Tidur
Dianjurkan pula untuk mengibaskan kain pada tempat tidur sebanyak tiga kali sebelum berbaring. Anjuran ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengibaskan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya…”. Di dalam riwayat yang lain dijelaskan bahwa jumlah kibasan yang dianjurkan adalah sebanyak tiga kali (HR. Bukhari dan Muslim).
- Berbaring pada Bagian Kanan Badan
Posisi awal yang dianjurkan ketika tidur adalah dengan menumpukan badan pada bagian kanan badan dan dianjurkan pula untuk menjadikan tangan kanan sebagai bantal untuk kepala. Hal ini berdasarkan hadits yang telah dibawakan di atas, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban). Adapun ketika telah terlelap tidak mengapa jika posisi badan berubah.
- Membaca Beberapa Surat/Ayat Al Qur’an
Ada beberapa surat/ayat yang dianjurkan untuk dibaca menjelang tidur. Diantaranya: