Pasien BPJS Membludak, DPRD Minta Percepat Pembangunan RSUD Sumsel
Sudah sekian ratus miliar kita programkan untuk pembangunan RSUD belum nampak pembangunannya, ada apa kendalanya
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Membludaknya pasien berobat gratis dan BPJS membuat sejumlah rumah sakit di Sumsel kewalahan, Komisi V DPRD Sumsel meminta Pemprov Sumsel mempercepat pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumsel.
Anggota Komisi V DPRD Sumsel H Rizal Kenedi SH MM mengatakan kalau sudah tiga tahun anggaran ini kelihatan belum ada progres pembangunan RSUD Sumsel yang di bangun eks Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar.
"Saya minta kawan-kawan komisi, kita akan tinjau dan lihat pembangunan RSUD Sumsel, sudah sekian ratus miliar kita programkan untuk pembangunan RSUD belum nampak pembangunannya, ada apa kendalanya," ungkap Rizal, Jumat (10/7/2015).
Menurut Rizal berdasarkan penjelasan Kadinskes Sumsel, tender pembangunan RSUD Sumsel baru selesai dan baru akan dimulai pembangunannya.
"Kalau kemarin kan baru pondasi kan, makanya akan kita lihat sejauh mana, karena RSUD Sumsel sudah sangat urgen," kata Rizal yang juga Wakil Ketua DPW PPP Sumsel.
Sementara Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati SH mengeluhkan banyaknya kartu jaminan kesehatan di kota Palembang terakhir Kartu Indonesia Sehat (KIS), dia meminta penggunaan kartu jaminan kesehatan tersebut optimal dan jangan tumpang tindih.
“Kami menganggap masalah BPJS masih orang belum paham dan mengerti, bagaimana BPJS disandingkan dengan Jamsoskes yang berlaku di Sumsel, bagaimana jamsoskes didasari perda sangat dikatakan untuk kelas III masyarakat Palembang dijamin gratis, namun adanya BPJS akan beban berpindah kembali, saat sosialissi maka diluncurkan kembali adanya program KIS, inilah tugas kita bersama masyarakat jangan di bingungkan, “ kata Anita.