Mahasiswi FK Unsri Ini Sarankan Tinggalkan Tren Asmara Subuh

Menurutnya alasan dari asmara subuh tersebut hanya untuk bersilaturhami, lebih baik digantikan dengan temu buka puasa bersama.

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Sudarwan
ISTIMEWA
Trisalma Novina, mahasiswi kedokteran Unsri 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ramadhan selau bermakna. Rutinitas salat tarawih, sahur dan buka bersama selalu membekas dan memiliki arti sendiri bagi setiap orang yang melaksanakan.

Begitu juga bagi Tri Salma Novina. Gadis cantik berhijab ini mengaku momen Ramadhan adalah momen yang selalu ia tunggu-tunggu.

Bukan hanya puasanya, tapi menurutnya selalu ada hal berbeda yang memiliki nilai lain dibanding bulan-bulan lain.

Tapi dari semua rangkaian Ramadhan hanya satu bagi Ina yang kurang ia sukai yakni tren 'asmara subuh'.

"Saya kurang sependapat dengan kegiatan tersebut," ujar Ina ketika berbincang dengan Sripoku.com, Jumat (3/7/2015).

Menurutnya, asmara subuh itu identik dengan tren tahunan di bulan suci ramadhan yang berkembang di kalangan remaja-dewasa muda.

Hanya saja kegiatan keluar rumah bersama pasangan atau teman-teman, dinilai lebih banyak merugikan dibandingkan manfaatnya.

"Lebih baik di rumah, asmara subuh tren yang harus ditinggalkan," tegasnya.

Menurutnya alasan dari asmara subuh tersebut hanya untuk bersilaturhami, lebih baik digantikan dengan temu buka puasa bersama.

Apalagi jika digandengkan dengan kegiatan sosial sehingga jauh lebih bermanfaat.

"Itu sebenarnya tidak salah, bermain, berkumpul, sambil olahraga pagi. Tapi, menurut saya pribadi, kurang bermanfaat saja," ucap juara I festival musik kampus ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved