Gadget

Smartwatch Bisa Bahayakan Pengemudi

Demam jam pintar (smartwatch) yang tengah terjadi saat ini membuat sejumlah kalangan gerah

Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPOKU.COM
Ilustrasi 
SRIPOKU.COM -- Demam jam pintar (smartwatch) yang tengah terjadi saat ini membuat sejumlah kalangan gerah. Para penduduk diwakili pengacara California, menggulirkan tekanan pada produsen mobil, menyangkut bahayanya menggunakan gadget ini ketika lagi mengemudikan kendaraan di jalan. Dilansir Los Angeles Times (27/4/2015), Pengadilan Kota Los Angeles menerima tuntutan hukum yang diajukan pengacara Stephen Joseph. Tuntutan itu mendesak produsen jam pintar, seperti Apple, Samsung, dan Google menyiapkan dana 1 juta dollar AS untuk kampanye keselamatan konsumennya. Fokusnya, menurunnya kemampuan reaksi spontan yang perlu dilakukan pengemudi dalam kondisi tertentu, jika mereka lagi asyik memainkan smartwatch. "Godaan untuk sekedar melihat layar kecil yang ada, sesaat setelah menerima pemberitahuan secara virtual sangat sulit dihindari. Situasi ini membuat, kondisi jalan tidak terlihat bagi pengemudi," tulis tuntutan itu. California sebelumnya sudah melarang aktivitas SMS sambil mengemudi sejak 2008. Mulai 2013, pemerintah daerah juga memberlakukan pelarangan penggunakan aplikasi GPS pada ponsel pintar, namun di 2014 kebijakan itu ditolak. Sejumlah pabrikan otomotif langsung jatuh cinta dengan teknologi yang ditawarkan smartwatch untuk konsumen. Dengan alat ini, pemilik mobil bisa memantau kondisi kendaraannya, kondisi baterai, bahkan sampai memastikan pintu sudah terkunci atau belum. Meski baru sebatas tuntutan tanggung jawab sosial perusahaan, ke depan tidak ada yang tahu justru akan ada undang-undang yang melarang menggunakan smartwatch ketika lagi mengemudikan mobil. Para penduduk diwakili pengacara California, menggulirkan tekanan pada produsen mobil, menyangkut bahayanya menggunakan gadget ini ketika lagi mengemudikan kendaraan di jalan. Dilansir Los Angeles Times (27/4/2015), Pengadilan Kota Los Angeles menerima tuntutan hukum yang diajukan pengacara Stephen Joseph. Tuntutan itu mendesak produsen jam pintar, seperti Apple, Samsung, dan Google menyiapkan dana 1 juta dollar AS untuk kampanye keselamatan konsumennya. Fokusnya, menurunnya kemampuan reaksi spontan yang perlu dilakukan pengemudi dalam kondisi tertentu, jika mereka lagi asyik memainkan smartwatch. "Godaan untuk sekedar melihat layar kecil yang ada, sesaat setelah menerima pemberitahuan secara virtual sangat sulit dihindari. Situasi ini membuat, kondisi jalan tidak terlihat bagi pengemudi," tulis tuntutan itu. California sebelumnya sudah melarang aktivitas SMS sambil mengemudi sejak 2008. Mulai 2013, pemerintah daerah juga memberlakukan pelarangan penggunakan aplikasi GPS pada ponsel pintar, namun di 2014 kebijakan itu ditolak. Sejumlah pabrikan otomotif langsung jatuh cinta dengan teknologi yang ditawarkan smartwatch untuk konsumen. Dengan alat ini, pemilik mobil bisa memantau kondisi kendaraannya, kondisi baterai, bahkan sampai memastikan pintu sudah terkunci atau belum. Meski baru sebatas tuntutan tanggung jawab sosial perusahaan, ke depan tidak ada yang tahu justru akan ada undang-undang yang melarang menggunakan smartwatch ketika lagi mengemudikan mobil.
Sumber: Kompas.com
Tags
smartwatch
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved