Healthy Life
Perceraian Ternyata Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
Risiko tinggi tersebut berlaku untuk wanita yang setidaknya mengalami sekali perceraian atau pria yang mengalami dua kali perceraian.
SRIPOKU.COM -- Ternyata sebuah studi terbaru menyatakan bahwa orang yang bercerai lebih berisiko tinggi mengalami serangan jantung.
Hal ini jika dibandingkan dengan orang yang akan menikah atau yang bertahan.
Risiko tinggi tersebut berlaku untuk wanita yang setidaknya mengalami sekali perceraian atau pria yang mengalami dua kali perceraian, demikan lansiran dari situs Reuters.
Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti dari Duke University, dengan mengambil sampel 16.000 orang dewasa di Amerika.
Penelitian ini bahkan menemukan bahwa risiko serangan jantung itu tetap tidak dapat dihindari meski orang tersebut menikah lagi, kecuali pria.
"Wanita yang menikah lagi masih berisiko 35% lebih dari wanita yang bertahan dengan suami pertamanya," jelas situs Philly.com.
Namun, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation: Cardiovascular Quality Outcomes ini tidak semata membuktikan bahwa perceraian membahayakan kesehatan jantung seseorang.
Faktor-faktor lain seperti umur, kebiasaan, dan kesehatan sebenarnya pun bisa ambil andil dalam risiko serangan jantung.
Menurut Dr. Gregg Fonarow, seorang profesor ahli jantung University of California, yang mengganggu kesehatan jantung justru efek paska perceraian.
"Bisa jadi karena stres, baik emosional dan finansial. Setelah hubungan pernikahan itu berakhir, orang cenderung meninggalkan gaya hidup sehatnya," jelas Fonarow kepada Philly.com.
Soal mengapa wanita dikatakan lebih berisiko dibanding pria, Fonarow masih belum bisa menjelaskan.
Tetapi, Matthew E. Dupre dari Duke Clinical Research Institute mengatakan bahwa memang ada penelitian sebelum yang menyatakan perceraian lebih berdampak besar kepada wanita.
"Sebab pastinya masih tidak diketahui, namun kami melihat bahwa wanita yang bercerai lebih terkena dampak stres karena finansial dan emosional," terang Dupre.
