Sistem Pendingin Udara Rusak, Qantas Mendarat Darurat

Juru bicara Qantas Andrew McGinnes mengatakan kondisi pendingin di pesawat sebenarnya bukanlah hal yang paling penting, namun

Editor: Sudarwan
AP Photo
Maskapai penerbangan Australia, Qantas. 

SRIPOKU.COM, SYDNEY - Sebuah pesawat Airbus A380 milik maskapai penerbangan Qantas yang sedang dalam perjalanan dari Dubai menuju Sydney terpaksa melakukan pendaratan darurat di kota Perth, Australia Barat karena kerusakan sistem pendingin udara.

Menurut keterangan juru bicara Qantas, pesawat dengan nomor penerbangan QF2 ini harus melakukan pendaratan darurat setelah sebelumnya harus turun dari ketinggian 40.000 kaki ke ketinggian 10.000 kaki dengan cepat.

Kapten pesawat terpaksa melakukan penurunan ketinggian dengan cepat, sekitar satu jam dari Perth, sebelum kemudian meminta mendarat darurat di bandara tersebut.

Juru bicara Qantas Andrew McGinnes mengatakan kondisi pendingin di pesawat sebenarnya bukanlah hal yang paling penting, namun kapten menurutnya telah membuat keputusan tepat.

"Saya kira masalah lainnya adalah bila pesawat terbang di ketinggian lebih rendah, akan terjadi banyak goncangan." katanya.

"Pesawat akan lebih stabil bila terbang di ketinggian normal antara 30-40.000 kaki. Jadi kalau terbang sekitar 10.000 kaki, biasanya dilakukan untuk waktu tidak terlalu lama. Jadi itu alasannya mengapa kapten kemudian memutuskan untuk melakukan pendaratan." tambahnya.

Pesawat mendarat sekitar pukul 01.00 dini hari waktu setempat dan segera diperiksa oleh para teknisi. Qantas sudah memberikan akomodasi bagi para penumpang yang terdampar, dan mengatakan akan segera menerbangkan mereka ke tujuan akhir.

Sumber: Kompas.com
Tags
Qantas
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved