Perampokan Toko Emas di Muaradua

Lima Menit, Enam Perampok Kuras Emas di Tiga Toko

Namun usai menjalankan aksi, tiga dari enam perampok tersebut berhasil ditangkap dan diamuk massa.

Penulis: Evan Hendra | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/EVAN HENDRA
Polisi dari Polres OKU Selatan saat melakukan identifikasi di lokasi kejadian perampokan toko emas di Pasar Muaradua, Sabtu (17/4/2014) pagi. 

SRIPOKU.COM, MUARADUA -- Sebanyak enam perampok beraksi menguras emas di tiga toko emas masing-masing Toko Emas London, Gemini dan Cantik. Enam perampok tersebut beraksi bak koboi dengan mengumbar tembakan di hadapan masyarakat di Pasar Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Sabtu (17/5/2014) sekitar pukul 09.00.

Namun usai menjalankan aksi, tiga dari enam perampok tersebut berhasil ditangkap dan diamuk massa, yakni masing-masing, Joko yang diduga warga Muncakabau, OKU Timur (kritis), sedangkan Abas dan Riki meninggal akibat diamuk massa.

Toko Emas London merupakan milik H Junai, Toko Emas Gemini milik H Herman Syafii, dan Toko Emas Cantik milik Rediyansyah yang merupakan anak H Junai. Usai beraksi di toko emas tersebut, tiga pelaku lainnya langsung melarikan diri ke arah Baturaja menggunakan sepeda motor.

Saat menjalankan aksi, enam perampok yang datang dan langsung masuk dan mengumbar tembakan sehingg membuat ciut nyali masyarakat dan pengunjung pasar yang ada. Masyarakat yang melihat aksi tersebut memilih diam. Namun ada beberapa masyarakat yang nekat berteriak maling dan langsung disusul dengan suara tembakan pelaku. Beruntung tidak ada warga yang terkena tembakan pelaku.

Berdasarkan keterangan saksi di lapangan, perampokan yang berlangsung cepat sekitar lima menit tersebut layaknya pertunjukan dalam film aksi. Ke enam pelaku datang mengendarai sepeda motor bebek dan motor besar. Setelah memarkirkan sepeda motornya, ke enam pelaku langsung berbagai tugas. Dua pelaku langsung menjaga pintu keluar di dua toko emas tersebut, sementara empat pelaku lainnya langsung beraksi didalam toko emas dengan menodongkan senjata api dan menghancurkan kaca etalase. Bahkan tukang sepuh emas yang nongkrong di depan Toko Emas Gemini tidak luput dari todongan senpi oleh pelaku untuk menciutkan nyalinya.

Berdasarkan kesaksian Romzi (58) warga Muaradua, saat kejadian dia tidak mengira ke enam pelaku yang datang merupakan perampok. Perawakan pelaku yang besar tinggi membuatnya berfikiran pelaku merupakan polisi. Bahkan dia sempat bertanya dalam hati perihal polisi datang membawa senjata.

“Saya berfikir apakah pemilik toko emas itu tersandung kasus sehingga mau ditangkap,” kata Romzi.

Menurut Romzi, setelah diperhatikannya, ternyata ke empat pelaku yang masuk ke dua toko emas tersebut langsung menodongkan senjata kepada penjaga toko dan memecahkan kaca etalase. Melihat aksi para pelaku, Romzi langsung berteriak maling sambil berlari. Namun teriakan Romzi ternyata menyulut emosi pelaku yang langsung menghujaninya dengan tembakan. Beruntung tembakan pelaku hanya mengenai lapak penjual jeruk yang menembus beberapa papan.

“Saya berusaha berlari karena takut. Sementara pelaku terus menghujani dengan tembakan berkali-kali. Yang banyak mereka menembak ke atas untuk menakut-nakuti warga agar tidak menolong. Padahal saat itu warga sedang ramai,” katanya.

Sementara H Mahyudin yang merupakan adik dari pemilik toko emas london mengatakan, saat kejadian dirinya berada di atas ruko. Ketika mendengat tembakan dan teriakan, dirinya turun untuk melihat apa yang terjadi. Namun baru tiba di tangga dirinya melihat pelaku sudah menodongkan senjata kepada salah satu karyawan.

“Ketika saya melihat karyawan langsung berteriak 'bapaaaaak' mendengar teriakan itu, pelaku langsung menembaki saya. Saya kembali naik ke lantai atas. Dia menembak cukup banyak. Mungkin sekitar 12 kali lebih,” katanya.

Menurutnya, para pelaku saat beraksi menggunakan senjata api jenis pistol berwarna putih dan hitam. Dia mengaku tidak turun lagi ke lantai bawah hingga para pelaku pergi dan tiga pelaku lainnya berhasil ditangkap warga dan diamuk massa.

“Saya turun ketika tiga pelaku sudah ditangkap dan sudah diamuk massa. Sepeda motornya dibakar dan pelaku dimassa hingga satu tewas di TKP dan satu tewas di puskesmas. Sementara yang satunya lagi berhasil selamat namun kritis,” katanya.

Sedangkan menurut saksi lainnya, usai melakukan perampokan, para pelaku langsung berusaha pergi. Warga yang melihat mereka akan pergi langsung bergumam, 'cepat cari senjata, mereka kehabisan peluru' mendengar ada ucapan pelaku kehabisan peluru, masyarakat langsung berusaha mendekat dan menangkap pelaku.

“Ketika mau lari, salah satu sepeda motor jenis mio milik pelaku sepertinya pecah ban. Kemudian dia turun dan berusaha naik ke sepeda motor V-Ixion milik pelaku lainnya berboncengan tiga,” ungkap saksi tersebut.

Menurutnya, setelah melihat satu pelaku berusaha kabur berboncengan tiga tanpa mengumbar tembakan, warga langsung mengejar dan menahan sepeda motor pelaku. Bahkan beberapa warga berusaha bergelayutan di sepeda motor pelaku.

“Karena sepeda motor pelaku tetap tidak berhenti ketika ditarik warga, ada satu tukang ojek yang langsung menabrak motor pelaku sehingga langsung tersungkur,” katanya.

Setelah ketika pelaku tersungkur kata warga tersebut, ratusan warga yang ada di sekitar lokasi langsung menghakiminya dan membakar dua sepeda motor pelaku masing-masing Mio dan V-Ixion. Selain membakar sepeda motor pelaku, warga juga menghakimi ketiga pelaku. Bahkan massa sempat berusaha membakar ketiga pelaku. Beruntung beberapa aparat kepolisian dan TNI tiba di lokasi dan mengamankan pelaku.

Satu dari tiga pelaku langsung meninggal di TKP. Sementara satu pelaku lainnya meninggal ketika dibawa ke Puskesmas Muaradua. Dan satu pelaku lainnya berhasil selamat namun kritis yang saat ini dirawat dan dijaga aparat kepolisian. Bagian dalam Toko emas London terlihat berantakan sejumlah etalase pecah dengan emas yang berada di dalamnya sudah berantakan.

Usai mengamankan tiga pelaku yang behasil ditangkap jajaran kepolisian Polres OKU selatan langsung melakukan pengejaran ke arah kota baturaja dan Martapura. Mereka juga langsung berkoordinasi dengan petugas yang ada di dua kabupaten tersebut untuk menekan ruang gerak pelaku. Sejumlah petugas polisi polsek OKU Timur juga terlihat berjaga-jaga di ruas jalan martapura-muaradua dengan bersenjata lengkap untuk menghadang pelaku.

Menurut Kapolres OKU Selatan AKBP Wira Tri Putra Melalui kasat reskrim AKP Firniyanto SH ketika dikonfirmasi usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, saat ini pihaknya masih mengejar pelaku lainnya yang lolos. Sementara tiga pelaku lainnya sudah diamankan diantaranya dua meninggal dan satu masih dalam perawatan.

“Para pelaku menggunakan senpi rakitan dan ada juga yang menggunakan senpi yang diduga jenis FN jenis 32. Jumlah pelaku sementara enam orang. Belum bisa diduga apakah mereka jaringan atau bukan karena masih diintensifkan pemeriksaan,” katanya.

Untuk kerugian kata dia, belum diketahui karena polisi masih mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan pemilik toko emas. Pemilik toko emas kata dia, belum melakukan pemeriksaan jumlah emas yang hilang.

Sedangkan untuk jejak pelaku yang berhasil diamankan polisi berupa selongsong, gagang martil. Untuk selongsong yang berhasil diamankan sebanyak 13 selongsong kaliber 9 MM. Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan tiga pucuk senpi yang merupakan milik tiga pelaku yang berhasil diamankan dan ditangkap massa usai beraksi.

“Kita terus melakukan pengejaran. Sekarang anggota kita masih melakukan pengejaran di lokasi,” kata Firni.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved