Healthy Life
Kebanyakan Main Gadget Picu Saluran Pembuluh di Tangan Jepit Syaraf
Penyakit ini, menyerang saraf median di pergelangan tangan yang membuat jari-jari kaku, kesemutan, bahkan nyeri hingga mati rasa.
SRIPOKU.COM, SURABAYA -– Gadget sudah menjadi sahabat karib di zaman terknologi informasi ini. Berbagai perangkat teknologi, mulai komputer, laptop, apalagi tablet dan handphone tidak pernah absen menemani kemanapun orang pergi.
Banyak memang, keuntungan dan kemudahan yang bisa diperoleh dari sahabat ciptaan pabrik itu. Tentu saja dengan catatan bila seseorang memperlakukannya dengan baik. Sebaliknya, jika penggunaanya tidak arif dan berlebihan, ada bahaya mengintai para pengguna.
Spesialis Brain and Spine Rumah Sakit (RS) Bedah Surabaya (BS), dr Gigih Pramono SpBS, mengungkapkan bahaya penggunaan gadget berlebihan itu. ”Bukan hanya pada mata, tapi pada tangan si pengguna,” kata Gigih kepada Surya, Selasa (13/5).
Bahaya pada tangan, kata Gigih, bernama carpal tunnel syndrome (CTS). Penyakit ini, menyerang saraf median di pergelangan tangan yang membuat jari-jari kaku, kesemutan, bahkan nyeri hingga mati rasa. ”Saraf median ini terjepit saluran pembuluh darah,” tegasnya.
Kasus ini banyak ditemukan pada pasien yang punya kebiasaan menggunakan gadget tanpa memperhitungkan risiko posisi tangan. Posisi tangan dibiarkan tidak lurus saat memegang gadget. “Seminggu atau dua minggu tidak masalah. Tapi, kalau tiap hari dan penggunaannya lama akanmenjadi trauma,” sambungnya.
Posisi tangan yang salah saat menggunakan gadget adalah memiringkan telapak ke kanan pada tangan kiri atau sebaliknya untuk menahan tablet. Posisi seperti ini membuat saluran arteri di pergelangan tangan ikut bengkok. Sudut bengkokannya menjepit saraf median yang terletak tepat di bawah pembuluh darah itu.
Saraf median ini bahkan bisa menempel di serat ligamen otot dan tidak kembali lagi ke posisi sebenarnya, di bawah pembuluh darah. Akibatnya fungsi saraf median yang memberikan sinyal ke otak untuk pergerakan pergelangan tangan dan kordinasi jari-jari akan terhambat.
Akibatnya lanjutnya, jari-jari akan kaku. Tak jarang bahkan sulit digerakkan dan disertai rasa nyeri luar biasa kalau sudah parah. “Memang penyakit ini tidak menyebabkan kematian. Tapi, kalau dibiarkan bisa berdampak cukup fatal juga,” ujarnya.
Jika dibiarkan berlarut tanpa penanganan, otot-otot telapak tangan akan menyusut. Implikasi buruknya, telapak tangan akan kehilangan kekuatan untuk menggenggam. ”Mengangkat gelas saja akan sulit,” ucapnya.