Pemilu Legislatif

Iwan Fals: Jangan Takut Salah Pilih

Tayang: Minggu, 16 Maret 2014 08:21 WIB

Editor: Soegeng Haryadi

TRIBUNNEWS

Musisi dan penyanyi, Virgiawan Listanto atau yang lebih dikenal sebagai Iwan Fals saat tampil pada konser yang bertajuk 40 Tahun Eros Djarot Berkarya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2014) malam. Konser musik yang menyuguhkan lagu-lagu karya Eros Djarot ini menghadirkan lebih dari 10 musisi ternama Indonesia dengan tiga komposer handal, yakni Erwin Gutawa sebagai Conductor, Jay Subiakto sebagai Art Director, dan Mira Lesmana sebagai Script Director. Pada ke

Baca Selanjutnya:

Ahok: Kamu Kira Kami Bohong Bangun Masjid, Naikkan Haji Marbut?

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Iwan Fals ternyata menyadari banyak masyarakat yang sinis apabila menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2014, tidak akan membawa perubahan apapun.

Ia juga memahami betul kekhawatiran mereka apabila salah memilih wakilnya di Senayan. Apalagi, belakangan ini dalam pemberitaan di media massa, sejumlah anggota DPR berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Jangan takut salah pilih. Ya, kalau nanti ada yang korupsi, tinggal ditangkap saja," ucap Iwan dalam konser "Suara Untuk Negeri" di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).

Memilih wakil rakyat, lanjut dia, sama halnya dengan memilih jodoh. Ia mengharapkan supaya masyarakat mengenali lebih jauh siapa calon wakil rakyat yang akan dipilihnya.

Yang penting, jangan sampai tidak menggunakan hak pilihnya. Sebab, pemilu menentukan masa depan bangsa dalam kurun lima tahun ke depan. Memang diakuinya, pemilu agak ribet. Kudu harus bangun pagi kemudian datang ke TPS dan mengantre.

"Pemilu ribet, mendingan tiduran. Nah, ini bentuk kemalasan. Bangun pagi kan sehat, bisa naik sepeda ke TPS, sekalian olahraga. Toh pemilu lima tahun sekali kan," ucapnya.

Ia berharap jangan berpikir untuk golput atau tidak menggunakan hak suaranya. "Satu suara adalah satu harapan. Kalau ada 10 juta orang berpikir begitu (golput), maka akan ada 10 juta orang kehilangan harapan," katanya.

Sumber: Tribunnews