Ahmad Dhani Berbagi Ilmu dengan Para Siswanya di Palembang

Salah seorang ibu siswa Adsor bertanya reward anaknya yang sudah berprestasi.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Ahmad Dhani didampingi pengelola Ahmad Dhani School (Adsor) Palembang Darmono dan Nahrul Aidin melayani pertanyaan siswa dan para orangtua yang hadir pada Coaching Clinic di Palembang Icon, Sabtu (14/12/2013). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Musisi yang juga owner Ahmad Dhani School (Adsor), Ahmad Dhani berbagi ilmu dengan para siswa dan orangtua pada Coaching Clinic di Palembang Icon, Sabtu (14/12/2013).

"Gimana biar bisa jadi drumer hebat?" tanya salah seorang siswa.

Pertanyaan tersebut langsung disambut mantan suami Maia Estianty itu dengan balik bertanya.

"Drumer favorit kamu siapa? Yang kamu suka. Tutornya harus kasih tahu. Kalau mau jadi musisi kayak siapa. Banyak makan. Idolanya siapa. Rosa pingin kayak penyanyi siapa. Nah bagus dia pingin kayak Rosa," ujar pentolan Dewa 19.

Bos Republik Cinta Manajemen ini pun juga mempersilakan para orangtua siswa Adsor Palembang untuk bertanya.

"Ibu-ibu juga boleh nanya," kata orangtua penyanyi Al, El dan Dul.

Salah seorang ibu siswa Adsor bertanya reward anaknya yang sudah berprestasi.

"Kalau saya dulu masih kecil. Les piano. Pelajaran audio pertama mikropon jangan terlaku dekat speaker. Di adsor les drum harus bisa les piano. Karena di Adsor kalian dididik jadi pengarang lagu. Untuk bisa terjun di dunia musik. Diwajibkan. Tutor drum harus bisa piano, drum, gitar. Walau nggak jago. Reward, ada rekaman. Dari Magelang sudah bagus. Kalau Palembang saya belum dapat laporan. Sebagai ujian, aktualisasi. Penyanyi harus banyak referensi. Untuk vokal saya tidak terlalu banyak tahu. Makanya di Indonesia Idol, saya tanya 10 penyanyi barat perempuan. Banyak yang gagal. Teknik, karakter. Makanya perlu banyak mendengarkan penyanyi-penyanyi beda-beda karakter. Meskipun anaknya belajar biola, biasanya main piano, gitar akustik. Suatu saat kemampuan biola berkembang. Apalagi bisa nyanyi, ngarang lagu. Eksis. Jangan terjebak hanya main piano aja. Ada metode baru melihat youtube. Di rumah bareng ortu. Di sekolah dengan gurunya yang mengarahkan. Musik itu tidak harus fokus. Membuat dia tidak terasa fokus. Jangan dipaksa. Saya dulu ogah-ogahan. Anak kecil susah dipaksa. Nanti penetrasi tidak terasa," beber artis yang suka memelihara jambul jenggot.

Sementara seorang orangtua siswa mempertanyakan standarisasi trainer Adsor dan mengkritik ada yang merokok di ruangan.

"Anda punya standarisasi nggak terhadap trainer Anda. Apa melihat ijazah, saya perokok, kenapa trainernya merokok. Ada anak. Bukan di kelas. Anda punya standar," kata orangtua siswa Adsor.

Dhani pun mempersilakan Direktur Adsor Palembang, Darmono untuk mengklarifikasi kritikan tutor mengajar sambil merokok.

Darmono, Direktur Adsor Palembang mengku baru mendengar hal ini. Ia pun meminta orangtua siswa untuk menyampaikan langsung ke manajemen.

"Saya baru dengar, tidak boleh perusahaan rokok saja tidak boleh bekerjasama dengan lembaga ini. Tolong lapor ke saya, biar ada tindakan. Saya minta semua orangtua siswa kalau ada pelayanan kurang bagus dari instruktur, manajemen, silahkan sampaikan," seru Darmono.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved