Karir

Aturan Kerja di Kantor: Jangan Remehkan yang Muda, Hormati yang Tua

Salah satu isu yang menjadi momok di dunia kerja adalah memiliki atasan yang masih muda, atau lebih muda dari Anda.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM – Ragam kepribadian dan latar belakang manusia akan Anda temui di lingkungan kerja. Supaya langgeng berkarier dan akur sesama rekan kerja, tidak perlu sampai mempelajari satu per satu kolega secara merinci. Strateginya mudah saja, yaitu saling menghargai.

Salah satu isu yang menjadi momok di dunia kerja adalah memiliki atasan yang masih muda, atau lebih muda dari Anda. Memang menyebalkan saat perusahaan lebih memilih orang lain, untuk memimpin tim di mana Anda berada di dalamnya selama bertahun-tahun. Mungkin dalam hati, Anda merasa lebih mengerti mengenai proyek yang sedang berjalan dibandingkan si bos baru, dan tanpa Anda sadari karena memiliki pemikiran seperti itu, membuat Anda jadi tidak menghargai atasan. Sebelum terlambat, koreksi diri dan berubahlah.

Ya, atasan Anda adalah anak baru di perusahaan, dan usianya lebih muda dari Anda. Namun, bukan berarti Anda bebas memperlakukannya sembarangan. Coba pikirkan, mengapa perusahaan lebih memilih seseorang dari luar? Padahal di dalam perusahaan banyak karyawan yang mumpuni untuk mengemban posisi tersebut? Percayalah, Anda tidak akan pernah menemukan jawaban yang akurat, selain asumsi-asumsi belaka dari si tukang gosip di kantor. Mengapa? Karena itu bukan urusan Anda, dan sederhana saja, perusahaan menganggap Anda tidak memiliki kemampuan yang mereka butuhkan!

Pengalaman dan ketangkasan seseorang dalam bekerja, jangan dinilai dari usianya saja. Bukan berarti mereka yang masih muda, kurang pintar dari Anda. Mungkin setelah dua bulan bekerja dia masih terlihat ‘gugup’ dalam bekerja, tetapi bukan berarti dia tidak mampu.

Intinya yang diperlukan adalah memberinya ruang untuk beradaptasi dan mengenal semua anggota tim kerja, juga karyawan lain di perusahaan. Mungkin dikarenakan sangat bersemangat dan menggebu-gebu, membuatnya melupakan beberapa hal kecil. Sebagai bawahan, semestinya Anda membantunya, karena meskipun Anda termasuk karyawan senior di perusahaan. Tapi, promosi jabatan, kenaikan gaji dan izin cuti Anda, tergantung dari penilaian si bos baru yang masih muda tersebut.

Apabila Anda adalah karyawan yang lebih tua dari atasan, apa yang harus dilakukan?
Jangan khawatir selama si bos mendapatkan bimbingan dan pengarahan yang masuk akal dan jelas, dia tidak akan merusak kerja keras yang telah dirintis oleh anggota tim kerja lainnya. Yang diperlukan sang atasan adalah belajar dan mengenali dengan cermat, setiap sudut perusahaan, baik dari budaya kerja, rutinitas dan aturan-aturan ‘tak tertulis’. Dengan begitu, dia menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan atau tindakan.

Apabila Anda adalah si atasan berusia muda, apa yang harus dilakukan?
Yang pasti kuatkan hati dan mental Anda, setidaknya tiga hingga empat bulan pertama. Karena, rasa iri dari karyawan lain, akan Anda peroleh dengan berbagai ‘kemasan’ yang berbeda. Jadi, harus banyak bersabar. Namun, jangan biarkan hal itu membuat Anda menyerah dan putus asa. Ingat saja, Anda yang terpilih bukan mereka.

Seiring dengan waktu, buktikanlah lewat keunggulan kinerja Anda, agar perusahaan pun melihat kerja keras dan tidak menyesali pilihan mereka. Jangan takut untuk bertanya, pelajarilah sekeliling Anda, dan atur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai timeline.

Lingkungan kerja yang kondusif dan prestasi kerja yang cemerlang dapat diperoleh, jika masing-masing anggotanya memiliki rasa hormat dan saling mendukung serta melengkapi satu sama lain.

Sekali lagi, jangan pernah meremehkan karyawan muda, dan hargailah karyawan yang lebih tua.

Sumber: Kompas.com
Tags
Kantor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved