Sebagai Muslim, Franck Ribery Rayakan Oktoberfest Tanpa Bir
Franck Ribery tak menyentuh bir saat menghadiri festival bir terbesar sedunia, Oktoberfest yang baru saja berakhir pekan lalu.
SRIPOKU.COM – Franck Ribery menunjukkan komitmen tinggi sebagai seorang muslim. Winger Bayern Muenchen ini kembali tak menyentuh bir saat menghadiri festival bir terbesar sedunia, Oktoberfest yang baru saja berakhir pekan lalu.
Frank Ribery selalu menghadiri perayaan tahunan festival bir terbesar di dunia, Oktoberfest, yang diadakan di Muenchen. Namun, tak seperti para pemain Bayern Muenchen lainnya, ia tak pernah mencicipi minuman beralkohol itu, bahkan sekadar memegang gelas bir pun ia tak sudi.
Sebagai seorang muslim, Ribery berpegang teguh pada ajaran agamanya yang mengharamkan bir, dan minuman keras lainnya. Namun ia tetap menunjukkan apresiasinya terhadap festival tersebut dengan datang ke sana membawa serta istri, dan anaknya, akhir pekan lalu.
Seperti para pemain lainnya, pria yang memeluk Islam sejak menikahi istrinya, Wahiba Belhami pada 2006 ini, datang ke festival bir dengan mengenakan kostum baju tradisional Jerman, akhir pekan lalu.
Berdandan dengan pakaian tradisional Bavaria, kemeja kotak-kotak dan celana pendek bertali, Ribery tampak asyik berbaur dengan rekan-rekannya. Ia pun membawa istrinya, Wahiba, dan tiga buah hatinya, yang juga didandani dengan kostum tradisional Jerman.
"Saya selalu ikut merayakannya, tapi tentu saja saya tak ikut minum (bir, Red). Biasanya saya hanya makan pizza bersama istri. Kita ngobrol-ngobrol sebentar dengan teman-teman, setelah itu biasanya kita pulang duluan," kata Ribery yang punya nama muslim Bilal Yusuf Muhammad ini.
Ribery memang dikenal antiminuman beralkohol. Saat perayaan gelar Bundesliga musim lalu, pemain timnas Prancis ini sempat kesal dengan rekan setimnya, Jerome Boateng, yang menyiramnya dengan bir.
"Saya tidak akan berbicara dengan Boateng lagi. Dia tahu saya seorang Muslim. Saya benar-benar marah," ujar Ribery mengungkapkan kekesalannya terhadap Boateng waktu itu.
Awal musim ini, Ribery pun pernah menolak untuk memegang bir pada sesi pemotretan salah satu sponsor Bayern Muenchen, Paulaner Brewery. Oktoberfest merupakan festival bir tahunan yang rutin diadakan di Munchen sejak tahun 1810. Festival kali ini digelar sejak 27 September hingga 5 Oktober 2013.
Setelah timnya ditahan imbang Bayer Leverkusen 1-1 yang mendongkrak mereka ke pemuncak klasemen sementara Bundesliga, bos Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge pun menitahkan pasukan Die Rotten untuk menghadiri Oktoberfest yang ditutup akhir pekan lalu. "Ini saatnya untuk berpesta. Kita punya waktu libur sampai dua pekan mendatang. Kita bisa menikmati bir," ujarnya.
Munchen memang baru akan memulai kembali petualangannya di Bundesliga dengan menghadapi FSV Mainz pada 19 Oktober nanti. Maka, para penggawa FC Hollywood dipimpin oleh pelatih anyar mereka, Pep Guardiola pun langsung merangsek ke festival bir tersebut. Ini jadi kali pertama Pep merasakan atmosfer Oktoberfest.
Mantan pelatih Barcelona ini tampak sangat menikmati momen langka tersebut. Mengenakan kemeja kotak-kotak dan topi koboi, terlihat sangat menikmati menengguk bir dari gelas besar. Disampingnya, duduk istri tercintanya, Christina.
Para pemain Munchen pun, beserta istri, kekasih, dan anak mereka, juga terlihat asyik menikmati perayaan Oktoberfest ke-180 yang digelar di Kaefers Wiesenschaenke itu. "Rasanya sangat menyenangkan bisa jauh dari klub selama beberapa hari dan menghirup udara segar, serta dikelilingi oleh orang lain. Momentum untuk berpesta ini sangat tepat karena saat ini kita kembali berada di puncak klasemen. Jadi, mari kita berpesta sekarang," ungkap Arjen Robben.
Tradisi Oktoberfest ini sendiri dimulai pada 12 Oktober 1810. Kala itu putra mahkota Ludwig yang kelak menjadi Raja Ludwig I melangsungkan pernikahan dengan Putri Therese dari Sachsen-Hildburghausen. Para penduduk kota Muenchen diundang menghadiri resepsi yang digelar di lapangan di depan kota. Lapangan ini kemudian dinamakan Theresienwiese (lapangan Theresa) yang kemudian lazim dikenal dengan nama Wiesn. Acara serupa kemudian digelar sebagai acara tahunan yang dikenal dengan nama Oktoberfest.
Menurut situs muenchen.de, acara Oktoberfest kini menjadi festival terbesar di dunia dengan 6 juta pengunjung dari penjuru dunia tiap tahunnya. Dalam acara ini pengujung bisa menikmati bir dalam gelas besar yang disediakan di tenda-tenda raksasa, serta makanan tradisional seperti pretzel, Wurst (sosis), Weiswurst (sosis putih khas Muenchen), dan Sauerkraut (semacam salad dengan bahan baku kol yang sudah diasamkan). Acara ini juga dimeriahkan dengan parade dan acara musik di ruang terbuka.