Sengketa Tapal Batas, Warga Trans HTI Kembali Demo ke DPRD Mura
Warga yang berasal dari desa di kawasan Trans Hutan Tanaman Industri (HTI), Desa SP9 Harapan Makmur Kecamatan Muaralakitan
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Warga yang berasal dari desa di kawasan Trans Hutan Tanaman Industri (HTI), Desa SP9 Harapan Makmur Kecamatan Muaralakitan kembali menggelar unjukrasa ke gedung DPRD Musirawas, Senin (23/9/2013).
Mereka menuntut agar pemerintah bertindak tegas dalam menentukan tata batas wilayah desa mereka yang sampai saat ini persoalan tapal batas tersebut tak kunjung selesai.
"Sampai saat ini persoalan tapal batas wilayah desa di Trans HTI Kecamatan Muaralakitan tak kunjung selesai. Sudah beberapa kali kami datang ke DPRD ini, tidak ada keputusan konkrit. Maka kami mendesak kepada tim yang sudah dibentuk oleh Pemkab Musirawas untuk sesegera mungkin menetapkan tata batas wilayah desa tersebut," kata Fahrul Rozi, salah seorang perwakilan warga.
Dikatakan, jika persoalan tata batas wilayah desa tak kunjung selesai, maka dikhawatirkan timbul konflik.
Apalagi saat ini, perusahaan HTI PT Musi Hutan Persada (MHP) sudah terang-terangan menggarap lahan sengketa yang dituntut warga seluas 5.700 hektar dengan melakukan penyemprotan dan penanaman.
Padahal katanya, lahan seluas 5.700 hektar tersebut merupakan lahan status quo, yang tidak boleh dilakukan aktifitas apapun diatasnya, sebelum ada kejelasan mengenai statusnya.
"Sekali lagi kami minta pemerintah mengambil langkah konkrit untuk tentukan patok batas, supaya jangan sampai timbul persoalan baru. Warga sudah resah, sekarang ini desa-desa di Trans HTI itu ada namanya saja dan dianggarkan dalam APBD, tapi peta batas wilayah tidak ada. Tidak masuk akal, ada desa tak ada wilayah," katanya.
