SFC Update

Subangkit: Risky Cs Perlu Kesempatan

"Saya lihat ada lima orang pemain yang perlu diberikan kesempatan. Tetapi untuk starter tunggu dulu," kata Subangkit

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Sudarwan
zoom-inlihat foto Subangkit: Risky Cs Perlu Kesempatan
Istimewa
Subangkit

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pelatih SFC U-21 Subangkit menilai, ada lima orang pemain yang dipandang bisa berkembang dan bisa bermain di tim senior Laskar Wong Kito. Namun, perlu diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan terbaiknya.

"Saya lihat ada lima orang pemain yang perlu diberikan kesempatan. Tetapi untuk starter tunggu dulu," kata Subangkit kepada Sripoku.com, Sabtu (7/9/2013).

Seperti diketahui, ada beberapa pemainnya yang dianggap menonjol seperti Risky Dwi Ramadhana, Alan Marta, Rivan dan dua nama yang belum disebutkan Subangkit. Baginya kelima pemain ini bisa bersaing di tim utama. Tetapi dengan catatan diberikan kesempatan.

"Harus diberikan kesempatan jika tidak akan sulit berkembang," jelas Subangkit.

Sebab lanjut mantan pelatih Persekabpas Pasuruan ini, pemain muda SFC U-21 perlu jam terbang dan pengalaman, jika naik ke tim senior harus diberikan kesempatan.

Artinya dilihat waktunya kapan si pemain diturunkan. Itu dilakukan oleh pelatih dalam beberapa momen penting dalam setiap pertandingan.

"Karena saya lihat pemain SFC U-21 memiliki bakat dan kualitas, tetapi harus ditangani dengan tepat dan diturunkan secara reguler meski tidak mesti starter," jelasnya.

Seperti diketahui Subangkit adalah pelatih yang terbilang berani menurunkan pemain muda dalam setiap pertandingan. Bahkan, selama menangani Persekabpas, dia bisa mengorbitkan Zah Rahan yang ketika itu baru berusia 23 tahun, kemudian Siswanto.

Ketika melatih Timnas U-16 pada 2007, dia memoles Syamsidar. Begitupun ketika naik level menangani Timnas U-20 tahun 2008, ada Syamsidar dan Hamka Hamzah serta Agus Indra, Syamsul Khaerudin yang hingga kini masih dipakai tim-tim profesional, baik di ISL dan IPL.

"Artinya pemain muda perlu dikembangkan secara konsisten, karena semua harus diperhatikan. Mulai dari skill, contoh passing saja, bagaimana dia bertahan dan menyerang dengan pola1 lawan 1, dan 3 lawan 3 dan sebagainya," jelasnya.

Kemudian lanjut Subangkit, setelah itu diberikan kesempatan bermain di level yang lebih tinggi, membentuk mental bertanding serta memanfaatkan bakat maupun visi bermain. "Semua harus dilakukan secara terencana," jelas Subangkit.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved