Update SFC

Kas Hartadi: Duka pun Harus Duka Bersama

Kas akan menolak keinginan manajemen jika hanya berencana mengajak dirinya seorang menyelesaikan dua kompetisi yang masih tersisa.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Head Coach Sriwijaya FC, Kas Hartadi menegaskan dirinya semata-mata tidak ingin memimpin para pemainnya untuk mogok latihan. Pelatih asal Solo, Jawa Tengah itu hanya mengakomodir keluhan dari para pemain dan jajaran pelatih, yang sepakat mogok latihan jika hak-hak mereka berupa down payment dan gaji dua bulan terakhir tak kunjung dibayarkan.

“Saya sebagai pelatih kepala harus bertanggung jawab pada pemain saya saat ini. Artinya senang sama senang dan duka pun harus duka bersama,” katanya ketika dijumpai di Mess Pertiwi Jalan Bay Salim Sekip Pangkal Palembang, Sabtu (7/9/2013).

Tidak heran jika Kas menyatakan akan menolak keinginan manajemen, jika hanya berencana mengajak dirinya seorang untuk menyelesaikan dua kompetisi yang masih tersisa. Otomatis, artinya lawatan Laskar Wong Kito ke markas Persiba Balikpapan dan Barito Putra pada 15 dan 18 September mendatang, kemungkinan besar tanpa didampingi pelatih.

“Kalaupun nantinya semua hak saya dipenuhi manajemen, tapi saya tetap akan tidak ikut kalau pemain lainnya belum dibayar. Ini tanggung jawab saya sebagai pelatih,” sambung Kas.

Dengan raut muka sedih dan sambil tertunduk, pelatih yang sukses mengantarkan SFC meraih gelar jaura ISL musim lalu itu mengaku sedih dengan apa yang terjadi saat ini. Apa yang dilakukan pihaknya hanya ingin menuntut hak-hak mereka, karena sudah terlalu khawatir tidak akan dipenuhi setelah beberapa kali janji pembayaran oleh manajemen selalu meleset.

“Semuanya saya lihat trauma hak mereka tidak terbayarkan seperti musim lalu (masih nunggak dua bulan gaji terakhir musim 2012),” ungkapnya.

Kalaupun mau jujur, Kas mengaku keinginan untuk melatih SFC musim depan pun masih sangat besar dihatinya. Hanya saja melihat kondisi sekarang yang mengharuskan dirinya pasang badan demi menuntut hak para pemain, dia rela apabila manajemen sudah tidak menginginkan lagi jasanya musim depan. Dia sadar manajemen sudah pasti berang dengan tindakan pihaknya dalam satu minggu teakhir, yang mogok latihan sementara kompetisi belum berakhir.

“Saya hanya pasrah saja. Barangkali rezeki saya tidak lagi di sini,” ucap eks pelatih Timnas U-13 itu. (darwin s)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved